Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Papua Elias Wonda di Jayapura, Rabu, mengatakan hal ini untuk menindaklanjuti imbauan gubernur dan Ketua MRP tentang penanganan para siswa dan mahasiswa seluruh kota studi di luar Bumi Cenderawasih pascakejadian perkara pada asrama mahasiswa Surabaya dan tempat lainnya.
"Jika pulang ke Papua sudah tentu akan merugikan diri sendiri dan keluarga yang sudah pasti mempunyai harapan besar pendidikan masa depan anaknya untuk membangun Tanah Papua menuju kemandirian serta kesejahteraan," katanya.
Baca juga: Papua terkini - Pemkab Supiori imbau mahasiswa fokus selesaikan studi
Baca juga: Papua Terkini- Pangdam sebut Papua Barat seluruhnya sudah kondusif
Menurut Elias, harapan dalam pendidikan tersebut agar merdeka dari segala ketertinggalan dan penindasan yang terjadi di Tanah Papua di mana pendidikanlah yang dapat mengubah nasib anak-anak di masa depan.
"Apabila para siswa dan mahasiswa sudah pulang ke Papua, maka seluruh beasiswa afirmasi tidak dilanjutkan ke tempat studi yang baru, baik di Papua maupun jika kembali ke luar Papua," ujarnya.
Dia menjelaskan Disdik Provinsi Papua tidak akan memfasilitasi kelanjutan pendidikan SMA/SMK maupun Perguruan Tinggi bagi anak-anak yang akan maupun sudah pulang ke Papua tanpa koordinasi dengan masing-masing pemerintah daerah dan bukti-bukti (video, audio, SMS, WA) adanya teror atau intimidasi oleh masyarakat setempat.
Baca juga: Papua Terkini-Kapolda fasilitasi pertemuan pemulangan mahasiswa Papua
"Kenyamanan para siswa dan mahasiswa di kota studi akan dijamin oleh negara melalui imbauan Kapolri kepada seluruh Kapolda se-Indonesia," katanya lagi.
Dia menambahkan imbauan ini dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Papua pada 31 Agustus 2019 dengan nomor 423.2/1340.
Baca juga: Papua Terkini - Kapolda pertimbangkan cabut siaga 1 Papua Barat
Baca juga: Jokowi silaturahim dengan tokoh muda Papua inspiratif
Baca juga: Warga Manokwari tanda tangan Deklarasi Damai
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019