"Kepergian Bapak Habibie merupakan kehilangan yang luar biasa bagi keluarga besar The Habibie Center. Ini juga merupakan kehilangan bagi keluarga dan kehilangan bagi bangsa Indonesia," katanya dalam siaran pers yang diterima ANTARA, Rabu malam.
Sebelum menjadi Presiden, Habibie, kata dia, dikenal sebagai Bapak Teknologi Indonesia. Setelah menjadi Presiden, Habibie juga dikenal sebagai Bapak Demokrasi Indonesia karena perannya dalam mendorong demokrasi di negeri ini.
Selain itu, Habibie juga mendorong kebebasan pers, peluang berdirinya partai-partai politik baru dan menyelenggarakan pemilu demokratis pertama sejak 1995, kata Dewi.
Baca juga: Jabar kehilangan sosok inspirator atas wafatnya Habibie
Baca juga: Habibie wafat, Bupati Gorontalo sebut almarhum tokoh milik dunia
Suasana rumah duka Patra Kuningan Jakarta Selatan
Habibie juga mendengarkan masukan dari masyarakat sipil tentang pemenuhan hak-hak perempuan dan membantu berdirinya Komnas Perempuan.
Sesudah BJ Habibie tidak lagi menjabat sebagai presiden, mantan pemimpin Indonesia tersebut kemudian mendirikan badan strategis The Habibie Center tersebut.
The Habibie Center, katanya, dibentuk sebagai badan strategis independen yang terutama bergerak untuk ikut memajukan demokrasi dan perlindungan Hak Asasi Manusia.
Institusi tersebut juga merupakan buah pemikiran Habibie untuk ikut menguatkan budaya masyarakat sipil di Indonesia.
"Kami atas nama keluarga besar The Habibie Center mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian dan dukungan dari seluruh pihak yang selama ini ditujukan kepada Alm. BJ Habibie. Kami memohon doa dari masyarakat agar beliau diterima di sisi Allah SWT," katanya.*
Baca juga: Habibie Wafat - Gubernur ajak warga Banten doakan almarhum BJ Habibie
Baca juga: Wafatnya BJ Habibie, duka bagi Bank Muamalat
Pewarta: Katriana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019