Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur Mufti Anam menyampaikan rasa belasungkawa yang dalam atas wafatnya Presiden ke-3 Indonesia, Prof Dr BJ Habibie.Visi teknologi beliau sungguh luar biasa. Para pengusaha muda di HIPMI sangat terinspirasi
Mufti di Surabaya mengatakan visi teknologi yang selalu diperjuangkan Habibie hingga akhir hayatnya layak diteladani para pengusaha muda.
"Visi teknologi beliau sungguh luar biasa. Para pengusaha muda di HIPMI sangat terinspirasi, dan bahkan kita wajib mengambil saripati visi beliau untuk diterapkan di bisnis, karena itu sangat relevan," ujar Mufti Anam saat dihubungi, Kamis.
Mufti mengatakan Habibie sebagai "Bapak Teknologi" Indonesia telah berjasa membangun paradigma teknologi sebagai pilar pembangunan di berbagai sektor di Tanah Air. Ketika menjabat sebagai Menristek sejak 1978-1998, Habibie menggagas dan menjalankan visi Indonesia yang harus bertumpu pada inovasi di bidang teknologi.
Dalam konteks bisnis saat ini, kata Mufti, visi teknologi Habibie terasa semakin relevan untuk digali, dipahami, dan diaplikasikan. ”Sekarang ini, di era revolusi industri keempat, era internet of things, visi teknologi harus melandasi hampir semua sektor bisnis. Jika tidak, pasti tertinggal," ujar Mufti Anam yang juga lolos sebagai anggota DPR RI terpilih periode 2019-2024.
"Artinya, kami di HIPMI harus belajar bagaimana memadukan visi bisnis dan visi teknologi. Dari Pak Habibie, kita bisa menyerap inspirasi kegigihannya meyakini bahwa jalan teknologi adalah pembuka kemajuan bangsa. Demikian pula bisnis, penerapan teknologi bakal mempercepat kinerja usaha," katanya.
Mufti mengajak seluruh pengusaha muda anggota HIPMI, khususnya di Jawa Timur, untuk ikut berkabung atas wafatnya Habibie. Di antaranya dengan mengibarkan bendera setengah tiang di seluruh rumah, pabrik, bengkel, dan berbagai lokasi usaha milik pengusaha muda HIPMI.
"Selain itu, para pengusaha muda anggota HIPMI Jawa Timur yang muslim bisa ikut sholat gaib bersama karyawannya, mengirimkan Al-Fatihah untuk Pak Habibie," tuturnya.
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019