Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong pemerintah kabupaten dan kota di Kepulauan Nias, Sumatera Utara, untuk mengembangkan manfaat dari potensi pohon kelapa yang memang sangat banyak di daerah itu.Banyak lagi yang bisa dikembangkan dari pohon kelapa yang bisa menjadi kualitas ekspor
Staf ahli Bidang Pengamanan Pasar Kemendag Sutriono Edi di Teluk Dalam, Kamis, mengatakan Kepulauan Nias memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan, baik wisata bahari maupun sumber daya alam, seperti pohon kelapa yang akan berdampak pada perekonomian warga.
Dari pohon kelapa banyak yang bisa dikembangkan, misalnya sabutnya bisa dimanfaatkan untuk jok mobil seperti yang digunakan di Jerman untuk jok mobil BMW. Kemudian, lanjut dia, buahnya bisa jadi minyak kelapa dan tempurungnya bisa jadi arang dan breket, di mana di Eropa dijadikan sebagai bahan bakar untuk pemanggang daging.
"Kemudian batangnya bisa dijadikan aneka furnitur yang semuanya bisa bernilai ekonomis. Artinya dengan wisatawan yang datang ke Nias, khususnya Nias Selatan, furnitur tersebut juga akan menjadi incaran turis untuk menjadi cendera mata," kata Sutriono Edi.
"Banyak lagi yang bisa dikembangkan dari pohon kelapa yang bisa menjadi kualitas ekspor. Pantai Sorake juga sudah sangat terkenal di dunia, yang tentunya dengan acara Sail Nias 2019 menjadi momentum untuk lebih mendunia lagi," katanya.
Ia mengatakan Kemendag sangat mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki sehingga secara bertahap perekonomian masyarakat terutama yang di desa terus dapat ditingkatkan.
Kemendag, kata dia, saat ini juga sudah memiliki pusat pelatihan ekspor yang bisa melatih masyarakat dan membantu pemerintah daerah untuk mengirimkan SDM nya ke luar negeri untuk belajar dalam hal pengembangan kualitas.
"Kekayaan alam di Nias sangat besar sekali. Itu harus bisa kita manfaatkan sebaik mungkin yang tentunya akan sangat berguna untuk meningkatkan perekonomian warga di sini," katanya.
Pewarta: Juraidi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019