Kepala Pusat Pengembangan Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Maman Wijaya mengatakan film besutan sutradara Joko Anwar yakni "Gundala: Negeri Ini Butuh Patriot", menginspirasi dan menggugah serta figur ketokohan yang kuat.Film Gundala bagus karena sangat menginspirasi dan menggugah serta memiliki figur ketokohan yang kuat. Kami berharap semoga betul-betul menjadi tonggak kebangkitan 'superhero lokal' yang menguasai dunia
"Film 'Gundala' bagus karena sangat menginspirasi dan menggugah serta memiliki figur ketokohan yang kuat. Kami berharap semoga betul-betul menjadi tonggak kebangkitan 'superhero lokal' yang menguasai dunia," katanya di Jakarta, Kamis.
Ia menambahkan Indonesia memiliki banyak tokoh patriot yang dinilai layak untuk difilmkan, seperti Godam Manusia Besi, Zantoro, Volt, Sembrani, Aquanis, hingga Kalong.
"Gundala: Negeri Ini Butuh Patriot" dirilis pada 29 Agustus, dan hingga Rabu (11/9) berhasil menggaet 1,3 juta penonton. Film tersebut bercerita mengenai seorang pemuda bernama Sancaka yang diperankan oleh Abimana Aryasatya. Sancaka mendapat kekuatan super setelah tersambar petir waktu kecil.
Saat dewasa, ia kembali tersambar petir, dan ternyata memiliki kekuatan super yang mampu mengeluarkan sengatan petir dari tangannya. Dengan kekuatan itu, ia kemudian melawan para penjahat yang menindas rakyat kecil.
Tokoh Gundala berasal dari tokoh pahlawan di komik Gundala Putra Petir karya Harya Suryaminata atau Hasmi. Komik tersebut terinspirasi dari tokoh legenda Jawa, Ki Ageng Selo, yang bisa menangkap petir dengan tangannya.
Baca juga: Lukanya batin Gundala dan rating Joko Anwar
Baca juga: "Gundala", sebuah bukti Indonesia mampu bermain di genre superhero
Baca juga: Abimana akui peran pengganti Gundala demi keamanan
Pewarta: Indriani
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019