Bank Mandiri mencatat angka kredit bermasalah (non performing loang/NPL) untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) per Agustus 2019 mencapai 2,0 persen atau turun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 3,3 persen.Kualitas kredit UMKM semakin membaik dengan penurunan kredit macet
"Kualitas kredit UMKM semakin membaik dengan penurunan NPL," kata Direktur Retail Banking Bank Mandiri Donsuwan Simatupang saat meninjau pengembangan wisata di Desa Kutuh, Kabupaten Badung, Bali, Kamis.
Menurut dia, penurunan NPL salah satunya didorong oleh mekanisme kontrol Bank Mandiri dalam penyaluran kredit.
Sebagian besar penyaluran kredit itu, kata dia, diarahkan ke sektor produktif karena mampu mendorong pergerakan ekonomi.
Adapun realisasi kredit UMKM per Agustus 2019 mencapai Rp87,1 triliun atau tumbuh 12,2 persen dibandingkan periode sama tahun 2018.
Sedangkan apabila digabung realisasi Grup Bank Mandiri termasuk Mandiri Syariah dan Bank Mantap, penyaluran kredit UMKM per Agustus 2019 mencapai Rp127,8 triliun atau naik 15,9 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Ia menargetkan realisasi kredit hingga akhir tahun 2019 tumbuh 12 persen atau sekitar Rp95 triliun.
Khusus kawasan Bali dan Nusa Tenggara, realisasi kredit UMKM Bank Mandiri periode Agustus 2019 mencapai Rp4,1 triliun yang didominasi penyaluran di Pulau Dewata khususnya untuk sektor pariwisata.
Sedangkan realisasi kredit UMKM Bank Mandiri di Bali dan Nusa Tenggara, sampai akhir tahun ditargetkan mencapai Rp5 triliun.
"Secara umum penyaluran kredit diharapkan tumbuh 10-11 persen, tapi kenyataannya posisi hingga Agustus 2019 malah melampaui mencapai 12 persen," kata Donsuwan.
Baca juga: Bank Mandiri pacu pemerataan ekonomi lewat KUR pariwisata
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019