• Beranda
  • Berita
  • Pengamat: Habibie berjasa dorong keunggulan kompetitif produk RI

Pengamat: Habibie berjasa dorong keunggulan kompetitif produk RI

12 September 2019 17:07 WIB
Pengamat: Habibie berjasa dorong keunggulan kompetitif produk RI
B J Habibie (1)

Habibie mulai menciptakan produk manufaktur yang memiliki nilai tambah. Nilai tambahnya yakni riset dan teknologi

Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Andry Satrio Nugroho mengatakan almarhum Presiden ketiga RI BJ Habibie menyumbang banyak jasa salah satunya mendorong keunggulan kompetitif produk Indonesia.

"Habibie mulai menciptakan produk manufaktur yang memiliki nilai tambah. Nilai tambahnya yakni riset dan teknologi," kata Andry dihubungi di Denpasar, Kamis.

Menurut dia, keunggulan kompetitif yang ada dalam konsep ekonomi Habibienomics tersebut mengubah konsep Orde Baru yang saat itu lebih bertumpu dengan keunggulan komparatif.

Keunggulan komparatif Orde Baru itu, lanjut dia, lebih banyak berdasarkan sumber daya alam, padahal cadangannya tidak banyak dan tidak bertahan lama.

Lulusan Studi Pembangunan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu menilai konsep keunggulan kompetitif Habibienomics tersebut relevan untuk diterapkan saat ini.

Apalagi, perkembangan ekonomi global saat ini, kata dia, tidak menentu seperti adanya perang dagang antarnegara.

"Ini menjadi perhatian kita karena selama minyak atau pertambangan yang menjadi fondasi utama (pendapatan) negara. Ketika ada perang dagang, kedua komoditas itu bisa terdampak, padahal kalau kuasai teknologi, pasti perusahaan luar negeri akan datang ke Indonesia," katanya.

Pengamat INDEF itu menambahkan Habibie merupakan pemimpin yang visioner dan memiliki rasa nasionalisme tinggi.

Buktinya, lanjut dia, Habibie menjadi sosok utama yang berada di balik pembuatan pesawat buatan dalam negeri yang saat ini dikelola BUMN, PT Dirgantara Indonesia.

Jasa lainnya, kata dia, almarhum Habibie mampu membalikkan keadaan ketika nilai tukar rupiah anjlok yang sempat menyentuh kisaran Rp18.000-an menjadi kisaran Rp7.000-an.

Andry menyebutkan beberapa cara yang ditempuh almarhum Habibie yakni menggeser Bank Indonesia menjadi lembaga profesional, tidak lagi berada dalam kendali pemerintah.

Selain itu, lanjut dia, Habibie tetap membuka investasi luar negeri namun tetap melindungi aspek strategis dalam negeri.

Baca juga: Prestasi BJ Habibie - Andrinof: BJ Habibie motivator bagi para ilmuwan

Baca juga: Prestasi BJ Habibie berhasil membuka akses usaha bagi masyarakat luas

Baca juga: Pesawat karya Habibie akan dipamerkan di Museum Dirgantara Yogyakarta

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2019