Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang-beom mengatakan sosok mendiang BJ Habibie, presiden ketiga RI yang wafat pada Rabu (11/9), merupakan seorang tokoh yang membantu mempererat hubungan kedua negara dalam masa-masa sulit Indonesia ketika mengalami transisi menuju demokrasi yang lebih terbuka.
“Dalam masa-masa sulit, Indonesia dan Korea Selatan telah membangun hubungan dengan cepat dan saya rasa salah satu pilar dari hubungan tersebut adalah dedikasi dan pencapaian Pak Habibie," kata Dubes Kim saat dijumpai usai menghadiri prosesi pemakaman BJ Habibie di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Kamis.
Menurut Kim, Indonesia baru saja kehilangan sosok "besar" yang telah menggawangi transisi Indonesia menuju demokrasi di awal Era Reformasi '98, sekaligus menjaga stabilitas ekonomi di masa yang sulit.
Baca juga: Wadubes Jerman sampaikan belasungkawa saat melayat BJ Habibie
“Bahkan, Pak Habibie mendapatkan gelar kehormatan dari Korea Selatan,” ujarnya.
Gelar yang dimaksud adalah gelar doktor kehormatan (honoris causa) dari Chungbuk National University dan Hankuk University of Foreign Studies di Korea Selatan, atas jasanya dalam teknologi pesawat terbang.
Kedua gelar tersebut juga dibacakan dalam prosesi pemakaman Habibie, bersama sederet gelar kehormatan yang ia peroleh semasa hidupnya.
Baca juga: Rangkaian upacara pemakaman kenegaraan BJ Habibie
“Ini adalah kehilangan yang besar. Kami menyampaikan belasungkawa terdalam dan simpati kami ada bersama masyarakat Indonesia,” kata Kim.
Presiden ke-3 RI BJ Habibie wafat pada usia 83 tahun di Paviliun Kartika RSPAD Gatot Subroto pada Rabu, pukul 18.05 WIB.
Dalam prosesi pemakaman, selain Dubes Korsel, tampak pula sejumlah duta besar negara-negara sahabat yang hadir, antara lain Amerika Serikat, Belanda, Mozambik, dan Kanada.
Baca juga: Dubes Rusia: BJ Habibie tokoh yang sangat dikenal di Rusia
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Azizah Fitriyanti
Copyright © ANTARA 2019