Kepala Galeri Nasional Indonesia Pustanto di Jakarta, Kamis, mengatakan "Sketsaforia Urban” dirayakan dalam kemeriahan kegiatan di 11 kota, antara lain Medan, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Solo, Pontianak, Makassar, Samarinda, Manado, Tiongkok dengan Galeri Nasional Indonesia sebagai simpul perayaan.
Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi pameran, lokakarya, diskusi, sarasehan, tur, travel sketch, sketsa bersama, dan battle sketch.
"Khusus untuk pameran di Galeri Nasional Indonesia ditampilkan 12 arsip dan 616 karya sketsa beragam medium dari 122 pembuat sketsa (sketchers), lembaga, dan komunitas penggerak sketsa terkini," kata dia.
Dari jumlah tersebut, 76 karya dan 76 pensketsa di antaranya merupakan yang lolos seleksi aplikasi terbuka dari 411 karya, 256 calon peserta, berasal dari 17 provinsi di Indonesia.
Sebanyak 140 karya dan 34 pensketsa di antaranya merupakan undangan yang dipilih berdasarkan pertimbangan kuratorial.
Sebanyak 400 karya di antaranya dari dua lembaga dan 10 komunitas sketsa di Indonesia. Selain pameran, disajikan serangkaian program publik yang mengundang partisipasi publik.
Baca juga: Sketsa masyarakat akan dipamerkan di Galeri Nasional
Melalui festival itu, Pustanto berharap, terjalin komunikasi dan interaksi yang lebih dekat dan intens antara Galeri Nasional Indonesia sebagai lembaga budaya negara dengan lembaga budaya lainnya, serta komunitas-komunitas sketsa, baik di Indonesia maupun mancanegara.
Hal tersebut diharapkan mampu menciptakan kerja sama yang berkelanjutan dan memunculkan kegiatan serta aktivitas baru yang mendukung upaya untuk mewadahi dan mengedukasi masyarakat, terutama generasi muda, serta mengembangkan dan memajukan sketsa Indonesia.
“Semoga festival ini dapat memberikan pengalaman estetik yang menyenangkan, memberikan inspirasi dan motivasi berkarya, serta mendorong kemajuan perkembangan sketsa di Indonesia," kata dia.
Dia berharap, para pensketsa dapat semakin mengukuhkan eksistensinya melalui festival ini, serta adanya alih generasi sehingga para generasi muda Indonesia dapat meneruskan keberlangsungan sketsa sebagai media berkarya serta pencatat peristiwa, termasuk penggambaran kondisi sosial, ekonomi, politik, dan bidang lainnya yang memuat representasi penanda zaman.
Baca juga: Pelukis sketsa Toto BS adakan pameran spontan
Baca juga: Seniman Surabaya Gelar Pameran di Singapura
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019