"Kepergian Habibie merupakan suatu duka yang mendalam bagi kita semua. Habibie adalah putra terbaik bangsa. Ia adalah negarawan yang patut menjadi teladan bagi generasi bangsa ini," kata Rektor Unsyiah di Banda Aceh, Kamis.
Ia menjelaskan kepergian Habibie adalah suatu kehilangan yang besar bagi bangsa Indonesia, karena beliau adalah sosok negarawan sejati, di saat ia telah mendapatkan hidup yang nyaman di luar negeri, namun Habibie bersedia kembali ke Indonesia untuk mengabdikan hidupnya demi kemajuan bangsa ini.
"Saya kira ini adalah sebuah keteladanan penting bagi generasi muda Indonesia. Bahwa mengabdikan hidup untuk membangun negara ini, harus menjadi cita-cita luhur dalam setiap jiwa kita," katanya.
Baca juga: Prestasi BJ Habibie, Basarah: Generasi muda teladani "Sang Teknokrat"
Baca juga: Habibie Wafat - Habibie hadirkan perubahan besar bagi kemerdekaan pers
Baca juga: BJ Habibie wafat, Anies: Habibie pernah ingatkan soal reklamasi
Menurut Samsul, salah satu prestasi penting Presiden Habibie yang paling sangat dirasakan adalah kemampuannya mengendalikan nilai tukar rupiah saat Indonesia mengalami krisis moneter pada tahun 1998.
Ia mengatakan saat itu nilai tukar rupiah melemah hingga Rp16.800 per dolar dan berkat kepemimpinanya, nilai tukar rupiah berhasil menguat dari belasan ribu per dolar hingga menyentuh Rp7.000 per dolar menjelang akhir pemerintahannya.
"Keberhasilannya ini memberikan pengaruh yang sangat signifikan bagi perekonomian Indonesia," katanya.
Rektor juga menilai Habibie juga telah meletakkan dasar-dasar demokrasi yang penting bagi bangsa ini, salah satunya adalah memberikan kebebasan pers di masa pemerintahannya.
"Saat itu Habibie mendorong lahirnya Undang Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang pers, sehingga kran kebebasan pers yang sebelumnya tertutup kini menjadi lebih terbuka. Lahirnya UU ini sangat mempengaruhi iklim demokrasi kita seperti sekarang ini," katanya.
Ia mengatakan segenap civitas akademika Unsyiah menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya Presiden ke 3 RI di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, pada Rabu (11/9).
Pewarta: M Ifdhal
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019