Kabut asap yang menyelimuti Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru ternyata turut dirasakan langsung Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto yang kena "delay" hingga empat jam saat akan berangkat menuju Kalimantan Selatan, Kamis pagi.meningkatkan upaya pencegahan dengan mengedukasi masyarakat agar tak lagi membakar lahan
"Saya pukul 06.00 pagi sudah di bandara Soekarno-Hatta di Jakarta. Jadi mohon maaf akibat kena delay tiba di Kalsel baru siang ini," ucap Ari Dono saat tiba di Bandara Syamsudin Noor pada pukul 12.40 WITA.
Kedatangan rombongan Wakapolri memang sudah ditunggu sejak pagi sesuai jadwal yang sudah dibuat Polda Kalsel untuk menyambut kedatangan orang nomor dua di institusi Polri itu.
Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani beserta jajaran dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) nampak bersiap di ruang tunggu VIP bandara yang biasa digunakan untuk menyambut tamu kehormatan yang datang ke Bumi Lambung Mangkurat.
Baca juga: Wakapolri: Karhutla di Kalsel akibat pembukaan lahan pertanian
Wakapolri kepada wartawan mengungkapkan, dari keterangan pihak maskapai yang diterimanya di Jakarta, jarak pandang di Bandara Syamsudin Noor hanya 100 meter.
"Area sekitar Bandara Syamsudin Noor memang cukup banyak terdapat lahan yang rawan terbakar atau dibakar setiap musim kemarau karena ada sejumlah wilayah pertanian masyarakat juga," bebernya.
Kedatangan Wakapolri sendiri dalam rangka asisten dan supervisi tahap II penanggulangan karhutla di Polda Kalsel. Untuk itu, dia menyatakan Kalimantan Selatan jadi salah satu provinsi yang jadi fokus dalam operasi karhutla tahun ini.
"Sebab kebakaran lahan di sini berakibat kabut asap di kawasan bandara hingga berpotensi mengganggu penerbangan. Jadi, harus kita tanggulangi secara intensif dan serius, termasuk meningkatkan upaya pencegahan dengan mengedukasi masyarakat agar tak lagi membakar lahan untuk alasan apapun," jelasnya.
Baca juga: Kabut asap makin pekat, kualitas udara di Riau sudah berbahaya
Sementara data yang diterima Antara dari Humas Syamsudin Noor, pada Kamis pagi terdapat sebanyak tujuh penerbangan di Bandara Syamsudin Noor yang mengalami penundaan untuk lepas landas (takeoff).
Sedangkan 6 penerbangan standby on ground (siaga di darat) di bandara asal, termasuk pesawat yang ditumpangi Wakapolri dari Jakarta.
Jarak pandang pada Kamis pagi di Bandara Syamsudin Noor hanya 100 hingga 300 meter. Sementara jarak pandang minimal 500-600 meter untuk take off. Adapun ambang jarak pandang yang aman untuk pendaratan, yakni di atas 800 meter.
Baca juga: Penerbangan Pangkalan Bun-Sampit dibatalkan karena asap
Pewarta: Firman
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019