Bank Mandiri mencatat transaksi kartu kredit per Agustus 2019 mencapai Rp12,3 triliun atau tumbuh sekitar 18 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.Lebih dari 60 persen dari transaksi itu untuk travelling dan kuliner
"Lebih dari 60 persen dari transaksi itu untuk travelling dan kuliner," kata Direktur Retail Banking Bank Mandiri Donsuwan Simatupang di Mangupura, Kabupaten Badung, Bali, Jumat.
Menurut dia, peningkatan pengeluaran belanja masyarakat itu karena perkembangan tren milenial saat ini yang banyak melakukan perjalanan wisata, termasuk turunannya yakni kuliner, kesehatan dan kecantikan.
Sebagian besar tren wisata milenial saat ini, kata dia, berkaitan dengan wisata aktivitas minat khusus seperti wisata olahraga.
Mencermati hal itu, lanjut dia, bank akan mengikuti tren tersebut salah satunya dengan menawarkan promo berupa cicilan menarik dan potongan harga.
Hingga akhir tahun 2019, Donsuwan memprediksi realisasi belanja dengan kartu kredit Bank Mandiri mencapai Rp12,9 triliun.
Meski meningkat, namun tingkat kredit macet atau nonperforming loan (NPL) kartu kredit Bank Mandiri, lanjut dia, masih dalam tahap wajar yakni mencapai dua persen.
"Transaksi makin tumbuh di atas industri dan NPL juga di bawah industri," kata Donsuwan.
Bank Mandiri itu akan mendukung perkembangan pariwisata mulai dari mendirikan agen digital bank di desa yang potensial menarik pariwisata, bantuan sosial, hingga program menarik untuk transaksi perbankan.
Upaya itu sejalan dengan langkah pemerintah dalam mendorong infrastruktur pariwisata seperti mewujudkan destinasi wisata prioritas 10 Bali Baru.
"Ada beberapa hal yang membuat sektor wisata masih perlu dukungan dan ini sejalan dengan program 10 Bali Baru," kata Donsuwan.
Baca juga: Penggunaan kartu kredit untuk belanja digital terus meningkat
Baca juga: Bank Mandiri fokus garap dana kelolaan nasabah kaya
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019