• Beranda
  • Berita
  • Kabut asap, penerbangan di Bandara Minangkabau masih normal

Kabut asap, penerbangan di Bandara Minangkabau masih normal

13 September 2019 13:48 WIB
Kabut asap, penerbangan di Bandara Minangkabau masih normal
Foto udara Kota Padang yang diselimuti kabut asap, Sumatera Barat, Jumat (13/9/2019). Stasiun Global Atmosphere Watch (GAW) Bukit Kototabang mencatat, terjadi peningkatan titik panas di Sumatera sepekan terakhir, kemudian angin bergerak dari timur mengarah ke Sumatera Barat, sehingga menyebabkan menurunnya kualitas udara akibat kabut asap kiriman di Kota Padang dan sekitarnya. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc.)

Jika memang jarak pandang tidak memadai, ada beberapa solusi yang bisa dilakukan mulai dari menunda penerbangan, mengalihkan pendaratan hingga pembatalan.

Aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman, Sumatera Barat, masih berjalan normal kendati jarak pandang hanya berkisar dua sampai empat kilometer akibat kabut asap yang menyelimuti daerah itu.

"Sejauh ini semua masih normal, penerbangan akan terganggu kalau jarak pandang hanya 800 meter hingga satu kilometer," kata Humas PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Fendrick Sondra di Padang Pariaman, Jumat.

Menurutnya, jika memang jarak pandang tidak memadai, ada beberapa solusi yang bisa dilakukan mulai dari menunda penerbangan, mengalihkan pendaratan hingga pembatalan.

Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minangkabau Padang Pariaman menyatakan jarak pandang di Kota Padang hanya mencapai dua sampai empat kilometer akibat kabut asap.

"Mengingat kualitas udara yang semakin memburuk, masyarakat dianjurkan untuk menggunakan masker apabila berada di luar ruangan untuk menghindari infeksi saluran pernafasan," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau Yudha Nugraha.

Baca juga: Sejumlah penerbangan di Bandara Pekanbaru tertunda, akibat kabut asap

Ia menyebutkan hingga saat ini jumlah titik api yang terpantau BMKG di seluruh Sumatera sebanyak 764 dengan tingkat kepercayaan yang tinggi 81 sampai 100 persen.

"Untuk wilayah Sumbar sendiri terdapat dua titik api yakni di Solok dan Dharmasraya," kata dia.

Ia juga mengatakan arah angin cenderung dari tenggara ke barat laut dan penyebaran asap cenderung ke barat laut.

BMKG memperkirakan peluang turunnya hujan di wilayah Sumbar kecil.

"Beberapa wilayah di Sumbar diperkirakan hanya berpotensi hujan ringan selama tiga hari ke depan yakni di Kepulauan Mentawai, Padang Pariaman, Limapuluh Kota, Agam, dan beberapa daerah lainnya," ujar dia.

Selain itu, juga terdapat potensi kebakaran hutan hingga tiga hari ke depan yang perlu diwaspadai terjadi di Pasaman, Limapuluh Kota, Tanah Datar, Sijunjung, Dharmasraya, Kabupaten Solok, Pesisir Selatan, Sawahlunto, dan Solok Selatan.
Baca juga: Peluang hujan kecil, Sumbar masih diselimuti kabut asap
 

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019