• Beranda
  • Berita
  • Papua terkini, Pemuka agama diutamakan dalam penyelesaian masalah

Papua terkini, Pemuka agama diutamakan dalam penyelesaian masalah

13 September 2019 15:06 WIB
Papua terkini, Pemuka agama diutamakan dalam penyelesaian masalah
Tokoh perempuan Papua, Herlina Rosa Papare (ANTARA News Papua/Musa Abubar)
Tokoh perempuan Papua Herlina Rosa Papare menyebutkan pemuka agama dan juga orang paling lama di wilayah paling timur itu perlu diselesaikan dalam penyelesaian masalah didaerah tersebut

"Pemuka agama di Papua perlu diutamakan dalam penyelesaian masalah Papua," kata Herlina Rosa Papare di Jayapura, Jumat.

Baca juga: Gubernur Dominggus dukung sembilan aspirasi tokoh Papua di Istana

Baca juga: Papua Terkini- Tokoh agama ajak warga merajut kasih kembali


Mengapa, kata dia, karena jika mereka mengajak umatnya, mereka/umatnya mendengar untuk mereka perlu diutamakan dalam penyelesaian masalah.

Selain pemuka agama, kata dia, ada orang-orang tertentu yang perlu dilibatkan, yakni orang yang sudah lama di Papua juga diundang untuk membicarakan masalah Papua karena sudah lama tinggal dan mereka sudah tau tentang Papua.

"Mereka perlu diundang untuk membicarakan persoalan Papua karena sudah lama tinggal sehingga sudah tau masalah-masalah Papua, karena ada yang sudah tinggal sekitar tahun 70 an disini," ujar Herlina yang juga Ketua Yayasan Pengabdi Pancasila Kawasan Timur Indonesia itu.

Baca juga: Papua Terkini- Tokoh agama ajak negara beri keadilan terkait rasisme

Baca juga: Papua Terkini - Tokoh agama ajak warga Biak jaga kedamaian tanah Papua


Untuk itu, kata dia, perlu diajak dalam diskusi mengenai penyelesaian masalah Papua, mereka perlu dilibatkan karena paling lama di Papua, sebenarnya mereka ada tetapi selalu tersisih.

"Karena tersisih mereka tidak terlalu banyak komentar, tetapi kalau kita duduk sama-sama pasti mereka bicara soal Papua. Jangan ada masalah para tokoh saja yang dipanggil sementara orang yang lama tinggal di Papua tidak dipanggil," katanya.

Mengapa bukan hanya para tokoh saja, menurut dia, karena tokoh itu bisa saja tidak diterima ditempat dimana ia tinggal atau di lingkungannya.

"Harusnya orang-orang lama diminta saran dan masukan tentang Papua, pasti disampaikan, karena banyak ikatan-ikatan di Jayapura namun jarang dilibatkan," tambah Herlina.

Baca juga: Tokoh Agama ajak warga Papua maafkan pelaku rasisme

Baca juga: Kapolres Nabire: tokoh agama berperan penting redam suasana

Baca juga: FKUB Papua minta tokoh agama dilibatkan dalam tim investigasi ke Jatim

Pewarta: Musa Abubar
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019