Bubu sebagai pionir perusahaan digital Indonesia yang merupakan penyelenggara IDBYTE e-Sports menggelar konferensi dari para pakar olahraga teknologi hingga turnamen PlayerUnknown Battleground (PUBG) mobile.
Chairwoman IDBYTE 2019 Sintha Dhanurwardoyo mengatakan kegiatan ini digelar untuk mengedukasi masyarakat akan potensi dan manfaat positif yang bisa dihasilkan dari industri e-Sports.
"Hari ini kami ingin memberikan edukasi tentang industri ini. Dan akan ada beberapa pembicara dari berbagai background dan pemain besar. Ini akan menarik," kata Sinta.
Menurut dia, Indonesia menjadi pasar potensial industri e-Sports di Asia Tenggara. Dari industri ini telah mencatatkan keuntungan 880 juta dolar AS atau sekitar 12 triliun rupiah sejak 2017.
Dari laporan Newzoo, organisasi yang berfokus pengumpulan data dan riset gaming, tercatat 43,7 juta gamers di Indonesia di mana 55 persennya rela merogoh kocek untuk kepentingan gim.
"Jika dilihat dari pertumbuhan tahunan pegiat e-Sports di Indonesia mencatatkan angka 38,2 persen per tahun," kata dia.
Dengan tingginya keterlibatan para pihak dalam e-Sports di Indonesia, kata Shinta, menjadi potensi yang baik bagi perusahaan untuk terlibat dalam industri ini dan menjadikan sebagai alat pemasaran baru.
"E-Sports bukanlah sekedar kompetisi gim dan fenomena global yang sedang naik daun semata, tapi merupakan industri yang sustainable dan sedang tumbuh pesat, serta memberikan manfaat secara berkelanjutan," kata dia.
Maka dari itu, kata dia, IDBYTE 2019 diproyeksikan menjadi pintu masuk menuju babak baru industri e-Sports. Baik pemerintah serta pelaku gim dapat lebih dalam menggali potensi yang bisa dimaksimalkan.
"Mari berperan aktif dalam membangun industri ini bersama-sama," kata dia.
Baca juga: "E-sport" dipertandingkan di Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional XVI
Baca juga: GoGames tawarkan layanan "gamers" lewat aplikasi Gojek
Baca juga: Menkominfo harap eSports harumkan nama Indonesia
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019