Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, meliburkan anak-anak sekolah dari PAUD/TK, SD dan SLTP di daerah itu akibat kabut asap semakin pekat disebabkan kebakaran hutan dan lahan.Penerbangan dari dan ke Muara Teweh hari ini kembali dibatalkan, karena kabut asap dari pagi hingga siang ini cukup tebal
"Mulai hari ini Jumat sampai Sabtu (14/8) besok sekolah kami liburkan karena kabut asap semakin parah dan membahayakan kesehatan bagi anak sekolah," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara Syahmiludin A Surapati di Muara Teweh, Jumat.
Menurut dia, sehubungan dengan banyaknya pertanyaan dan keluhan dari pihak sekolah, masyarakat luas, orang tua wali, siswa dan siswi, maka pihaknya merekomendasikan untuk sementara menunggu perkembangan dan petunjuk resmi, sekolah diliburkan.
Ia mengatakan selama sekolah diliburkan agar kepala sekolah dan guru untuk memberikan tugas tambahan agar tetap belajar di rumah masing-masing di bawah bimbingan dan pengawasan orang tua.
Baca juga: BENCANA ASAP - Barito Utara semakin parah
"Diharapkan kegiatan yang berada di ruang terbuka (ekstra kurikuler) untuk sementara ditiadakan. Bila terpaksa ada kegiatan di luar rumah agar para peserta didik harus menggunakan masker," kata Syahmiludin.
Sementara akibat kabut asap yang menutupi wilayah ini juga berdampak pada penerbangan dari dan ke Muara Teweh, dalam dua hari terakhir penerbangan maskapai Airfast dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan ke Bandara Beringin Muara Teweh dibatalkan.
"Penerbangan dari dan ke Muara Teweh hari ini kembali dibatalkan, karena kabut asap dari pagi hingga siang ini cukup tebal," kata Reza seorang pengawas penerbangan d Bandara Baringin Muara Teweh.
Penerbangan yang batal itu merupakan pesawat Airfast carteran perusahaan tambang batu bara PT Adaro untuk mengangkut karyawan yang cuti dengan rute Banjarmasin - Muara Teweh pulang pergi rencananya berangkat dari Bandara Syamsudin Noor pukul pukul 11.00 WITA dan tiba di Bandara Beringin Muara Teweh jam 10.45 WIB.
Penerbangan Airfast ini batal pada Selasa (10/9), kemudian Rabu (11/9) penerbangan bisa dilakukan, sedangkan Kamis (12/9) dan Jumat kembali batal.Penerbangan pesawat Airfast ini ke Muara Teweh dilakukan lima hari dalam sepekan yakni setiap Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan Jumat.
"Akibat kabut asap pagi itu cukup tebal dengan jarak pandang hanya sekitar 600 meter, sementara jarak pandang yang aman bagi pendaratan di Bandara Beringin Muara Teweh sekitar 5.000 meter," katanya.
Baca juga: Kabut asap di Barito Utara bertambah pekat
Baca juga: Barito utara undur jam sekolah akibat kabut
Pewarta: Kasriadi
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019