Kenangan itu terjadi saat Alberto diutus oleh Presiden Taur Matan Ruak pada 2016 untuk menyampaikan undangan dan meminta kesediaan BJ Habibie menerima tanda kehormatan paling tinggi di Timor Leste "Grande Collar."
"Kami duduk sangat dekat. Pak Habibie terus bicara, dan itu baik bagi saya karena saya bisa belajar banyak dengan mendengar wejangan beliau. Saya merasa sangat berharga waktu itu karena diperlakukan sebagai seorang anak sampai kami makan bersama, Pak Habibie mengambilkan kue untuk ditaruh ke piring saya," kata Alberto dalam wawancara khusus dengan ANTARA di Kedubes Timor Leste, Jakarta, Jumat.
Baca juga: Jembatan BJ Habibie di Dili bentuk hormat rakyat Timor Leste
Baca juga: Timor Leste sampaikan belasungkawa atas kepergian BJ Habibie
Dubes Timor Leste pun tak menyangka bahwa ia akan disambut baik dan hangat saat berkunjung ke kediaman Habibie kala itu untuk menyampaikan pemberian "Grande Collar" yang dianugerahkan kepada kepala negara atau mantan kepala negara atau orang-orang yang dianggap sangat berjasa bagi Timor Leste.
"Saya tidak membayangkan kalau pada saat saya sampai ke rumah Habibie, saya diterima dengan perlakuan yang luar biasa oleh beliau," ujarnya.
Meskipun akhirnya Habibie menolak menerima penghargaan tersebut, keduanya tetap berbincang dengan hangat dan bahkan saling berbagi cerita satu sama lain tentang pengalaman yang berkaitan dengan Referendum Timor Leste pada 1999.
Baca juga: Xanana temui Habibie di RSPAD untuk sampaikan undangan
Baca juga: Habibie Wafat - Warga Timor Leste ziarah ke makam Habibie
Habibie pun memberikan banyak buku dan satu keping DVD film "Habibie dan Ainun" kepada Dubes Timor Leste yang sudah ia tonton bersama keluarganya di Timor Leste.
"Sebelum saya pulang, Pak Habibie bilang 'kalau ada waktu, kita nonton bersama yuk'. Saya bawa DVD itu ke Timor Leste dan saya kasih untuk ditonton bersama sekeluarga," ujar Alberto,
Kini setelah BJ Habibie wafat pada Rabu (11/9) dalam perawatan di Rumah Sakit Gatot Subroto, Jakarta, Dubes Alberto mengaku dirinya dan seluruh rakyat Timor Leste akan selalu mengenang kebaikan Presiden ketiga RI itu serta akan menjaga hubungan baik dengan Indonesia.
"Hubungan baik dengan Indonesia tetap akan kami jaga," katanya.
Baca juga: Menteri PUPR tingkatkan kerja sama infrastruktur dengan Timor Leste
Baca juga: "Rumah Merah Putih" kisah tentang anak perbatasan NTT-Timor Leste
Persembahan terakhir Timor Leste untuk BJ Habibie
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Azizah Fitriyanti
Copyright © ANTARA 2019