• Beranda
  • Berita
  • Kemendikbud: PKN untuk bentuk kebudayaan inklusif

Kemendikbud: PKN untuk bentuk kebudayaan inklusif

13 September 2019 17:37 WIB
Kemendikbud: PKN untuk bentuk kebudayaan inklusif
Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid. (ANTARA/Indriani)

Ada semangat kebersamaan luar biasa. Ini kami kumpulkan dari berbagai macam golongan yang ada 25 provinsi.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hilmar Farid mengatakan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) bertujuan untuk membentuk kebudayaan inklusif.

"Tujuan utamanya untuk menyediakan ruang interaksi untuk berbagai komunitas dan juga membentuk kebudayaan inklusif. Sifatnya partisipasi dari berbagai pihak baik seniman, pekerja budaya, pemerintah, maupun komunitas," ujar Hilmar dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Dia menjelaskan saat ini ruang interaksi bagi berbagai komunitas sangat minim, akibat acap kali terjadi ketegangan sosiokultural. Hal itu dikarenakan sedikitnya kesempatan orang untuk berinteraksi dengan bebas dan dalam bahasa kebudayaan.

"Kebanyakan ruang-ruang diisi oleh ketegangan yang sifatnya sosial ekonomi. Nah, dengan kebudayaan, kami harap ada pola komunikasi yang lebih fleksibel leluasa dan basisnya kebersamaan."

Baca juga: Ambil konsep PON, Pekan Budaya Nasional akan digelar di Istora Senayan

Baca juga: Kemendikbud hidupkan kebudayaan dengan Pekan Kebudayaan Nasional


Menurut dia, PKN akan menjadi gagasan yang tepat karena sifatnya spontan, tidak banyak diatur, dan mengikuti insting yang ada di masyarakat.

Hilmar menyebut animo komunitas budaya untuk mengikuti PKN sangat tinggi. Berbeda dengan politik karena sifatnya pada diri sendiri. Maka begitu masuk di kebudayaan, maka semua ketegangan akan cair.

"Ada semangat kebersamaan luar biasa. Ini kami kumpulkan dari berbagai macam golongan yang ada 25 provinsi," katanya.

PKN akan diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta, pada 7-13 Oktober 2019. PKN 2019 mengusung tema "Ruang Bersama Indonesia Bahagia". Tema tersebut mengacu pada stanza kedua lagu Indonesia Raya tiga stanza yakni "Marilah kita mendoá, Indonesia bahagia".

Pemilihan tema tersebut juga sesuai dengan pidato Presiden Joko Widodo pada penutupan Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) 2019, yakni menyediakan ruang bagi keragaman ekspresi budaya dan mendorong interaksi budaya untuk memperkuat kebudayaan yang inklusif.

Terdapat lima kegiatan utama dalam PKN yaitu kompetisi permainan rakyat, konferensi pemajuan kebudayaan, eksibisi kebudayaan, pergelaran karya budaya bangsa, dan pawai budaya.*

Baca juga: Pekan Budaya Nasional pertama akan digelar di Jakarta

Baca juga: Permainan tradisional akan dipertandingkan di Pekan Budaya Nasional

Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019