Sebab kebanjiran dapat klaim asuransi, kekeringan dapat, kena penyakit juga dapat
Sejumlah petani di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur yang mengalami gagal panen tanaman jenis padi, telah menerima asuransi melalui Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dengan total klaim yang cair mencapai Rp3,6 miliar.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Perkebunan dan Hortikultura Kabupaten Lamongan, Rudjito dalam keterangan persnya di Lamongan, Jumat mengatakan, total lahan pertanian di Lamongan yang mengikuti Program AUTP mencapai 80 ribu hektare.
Dari total lahan itu, kata dia, sebanyak 600 hektare di antaranya mengalami gagal panen dengan berbagai sebab, sehingga klaim asuransi yang cair sebesar Rp3,6 miliar.
"Nilai klaim per hektare adalah sebesar Rp6 juta. Dan ini sangat penting untuk petani bisa bangkit kembali, karena mereka setidaknya akan memiliki modal untuk bercocok tanam kembali," tuturnya.
Deputi Direktur Pengawasan Asuransi II Otoritas Jasa Keuangan (OJK), I Wayan Wijana mengatakan, AUTP adalah program asuransi pemerintah untuk petani dengan perusahaan yang ditunjuk adalah PT Jasindo.
Baca juga: Mentan luncurkan asuransi sawah dan sapi hindarkan petani dari kerugian
AUTP mendapat subsidi dari negara, dan petani hanya membayar 80 persen preminya, atau sebesar Rp36 ribu, dengan risiko gagal panen akan memperoleh modal Rp6 juta.
"Kami harap petani yang sudah menerima manfaat dengan menjadi peserta AUTP, untuk bisa menyampaikannya kepada petani lain. Sebab kebanjiran dapat klaim asuransi, kekeringan dapat, kena penyakit juga dapat," katanya.
Sementara itu, sampai akhir Agustus 2019 produksi gabah Lamongan mencapai 949.047 ton dengan produktivitas 7,42 ton per hektare di lahan seluas 148.771 hektare.
Produksi gabah di Kabupaten Lamongan tahun ini diproyeksikan mencapai 1.094.124 ton.
Baca juga: Petani sawit perlu asuransi jaga produksi nasional
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019