Keputusan untuk mengusung Gabriel Manek sebagai calon tunggal tersebut, sesuai dengan hasil rapat kerja daerah (Rakerda) pilkada, yang digelar di Sekretariat DPD Partai Golkar NTT, kata Ketua DPD Partai Golkar NTT, Melki Laka Lena kepada Antara di Kupang, Sabtu.
Gabriel Manek sempat memimpin TTU, wilayah yang berbatasan dengan negara Timor Leste itu pada periode 2005-2010, bersama wakilnya Raymundus Fernandez.
Namun pada pilkada 2010-2015, Gabriel Manek 'bercerai' dengan wakilnya Raymundus Fernandez, dan sama-sama ikut dalam konstetasi di TTU, yang kemudian dimenangkan Raymundus Fernandez.
"Ya, itu keputusan forum partai setelah melalui berbagai pertimbangan, termasuk rekomendasi Fraksi Partai Golkar TTU, tetapi semuanya tentu akan berproses sebelum adanya penetapan oleh DPP Partai Golkar," katanya.
Selain pertimbangan dari Fraksi Partai Golkar DPRD TTU, tambah Melkiades, rakerda pilkada tersebut juga mempertimbangkan masukan dari pengurus DPD Partai Golkar Kabupaten TTU serta pengurus kecamatan yang hadir.
"Mereka semua yang hadir pada saat Rakerda itu sampaikan bahwa masyarakat meminta Pak Gabriel Manek kembali memimpin TTU," jelasnya.
Meskipun demikian, ungkap Melkiades, rekomendasi dalam Rakerda pilkada di kantor DPD PG NTT masih terus berproses lagi kedepannya.
Melkiades mengungkapkan, ke depan yang akan dilakukan oleh pihaknya adalah menemukan calon wakil bupati yang nantinya akan mendampingi Gabriel Manek sebelum ditetapkan oleh DPP Partai Golkar di Jakarta.
Baca juga: KPU TTU prediksi enam paslon bertarung dalam Pilkada 2020
Baca juga: Rp25 miliar untuk biayai Pilkada Kabupaten Timor
Baca juga: NasDem NTT andalkan survei usung calon hadapi Pilkada 2020
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019