• Beranda
  • Berita
  • Lima surga wisata Indonesia yang patut dikunjungi

Lima surga wisata Indonesia yang patut dikunjungi

14 September 2019 14:04 WIB
Lima surga wisata Indonesia yang patut dikunjungi
Sejumlah Rusa Timor (Cervus timorensis russa) mencari makan di Taman Nasional Baluran, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (31/7/2019). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/hp.
Ada banyak tujuan wisata yang bisa dijelajahi dari Sabang hingga Merauke. Jika Anda mencari inspirasi di luar tempat yang itu-itu saja, coba simak lima surga wisata Nusantara berikut ini sebagai pertimbangan untuk memilih tujuan liburan berikutnya.

1. Dataran Tinggi Dieng

Dataran Tinggi Dieng atau Dieng Plateau merupakan salah satu destinasi wisata di provinsi Jawa Tengah.

Terletak di jantung pulau Jawa, Dataran Tinggi Dieng memiliki pemandangan sawah, kawah gunung berapi dan bukit. Dieng merupakan pilihan tepat bagi wisatawan yang ingin merasakan lingkungan alam yang belum terjamah polusi perkotaan.
Pengunjung berada di areal camping ground kawasan dataran tinggi Dieng Desa Dieng Kulon, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (3/8/2019). FOTO/Anis Efizudin (ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN)


Dinobatkan sebagai Most Popular Highland pada ajang Anugerah Pariwisata Indonesia 2016, program Pesona Indonesia Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif merupakan bukti nyata akan tingginya minat wisatawan akan destinasi ini.

Hal lain yang dapat dilakukan di Dataran Tinggi Dieng adalah datang ke Dieng Culture Festival, karnaval seni dan budaya ruwat rambut gimbal terbesar di dataran tinggi Dieng yang selalu diadakan pada bulan Agustus setiap tahun.


2. Bukit Lawang

Bukit Lawang adalah nama tempat wisata di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara yang terletak sekitar 80 km dari kota Medan. Bukit Lawang termasuk dalam lingkup Taman Nasional Gunung Leuser yang merupakan daerah konservasi terhadap mawas orang utan.
 
Beberapa wisatan mancanegara melihat aktivitas Orangutan Sumatra (pongo abelii) di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Bukit Lawang, Kab Langkat, Sumut, Kamis (17/5). (FOTO ANTARA/Irsan Mulyadi)



Tempat ini merupakan salah satu pilihan tepat bagi wisatawan penggemar lokasi alam yang sejuk dan asri, dimana daerah ini dikelilingi oleh hutan, sungai dan juga pegunungan bukit barisan yang membentang sepanjang Pulau Sumatra.

Bukit Lawang merupakan tempat konservasi orang utan yang dilindungi, yaitu jenis Orangutan Sumatera, yang merupakan salah satu dari dua jenis orang utan yang hanya bisa ditemui di Sumatera Utara.

3. Taman Nasional Baluran

Taman Nasional Baluran adalah salah satu Taman Nasional di Indonesia yang terletak di antara wilayah Wongsorejo, Banyuwangi dan Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, Indonesia. Nama dari Taman Nasional ini diambil dari nama gunung yang berada di daerah ini, yaitu Gunung Baluran.
 
Ekspresi Kera Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di Taman Nasional Baluran, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (31/7/2019). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/hp.

Taman Nasional Baluran memiliki luas 25 ribu hektar dan menawarkan pemandangan khas Afrika dan jarang ditemui di tempat lain. Saat datang ke Taman Nasional Baluran, wisatawan disuguhkan pemandangan padang savana dengan banyak satwa liar seperti rusa, kerbau, banteng, monyet ekor panjang dan burung merak. Pemandangan savana ini membuat Taman Nasional Baluran sering disebut "Africa van Java".

4. Tana Toraja

Dataran Tinggi Tana Toraja menawarkan perpaduan yang menarik antara wisata budaya dan wisata alam. Tana Toraja memiliki keindahan alam yang luar biasa mulai dari deretan pegunungan dan hijau perbukitannya.

Kegiatan yang ditawarkan beragam, mulai dari hiking hingga arung jeram di Sungai Sa'dan dan meminum kopi lezat khas Tana Toraja.

Selain kaya akan alamnya, tempat wisata di Indonesia ini juga kaya akan budaya leluhur yang masih dijaga sampai saat ini. Di sini, ada banyak tradisi kuno yang masih dipertahankan, salah satunya adalah Rambu Solo.
 
(Darwin Fatir)

Upacara Rambu Solo diyakini masyarakat Toraja sebagai bentuk penghormatan bagi arwah orang yang telah meninggal.

Oleh sebab itu, mereka beranggapan seseorang belum meninggal jika belum melaksanakan upacara Rambu Solo.

Sementara upacara ini memerlukan biaya yang gak sedikit dan waktu persiapan yang cukup panjang. Dalam upacara pemakaman ini memerlukan adanya hewan kurban seperti kerbau atau babi sebagai hewan suci yang dapat menghantarkan arwah ke surga.

Jumlah kerbau yang dikurbankan tergantung pada strata sosial keluarga yang ditinggalkan. Semakin tinggi strata sosialnya, semakin banyak jumlah kurbannya.

5. Mandalika, Nusa Tenggara Barat

Mandalika merupakan kawasan wisata di Kabupaten Lombok Tengah yang baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo berdasarkan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014 sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata.

Kawasan ini diharapkan menjadi tempat wisata yang akan menarik perhatian pelancong karena akan dilengkapi dengan hotel dan fasilitas rekreasi.
Foto udara panorama pantai Serenting di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Rabu (4/9/2019). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/hp.


Selain fasilitas rekreasi yang menarik, Mandalika juga terkenal dengan upacara Bau Nyale.

Secara etimologis, Bau Nyale terdiri dari 2 suku kata, yakni “Bau” dalam bahasa Indonesia yang artinya menangkap; dan “Nyale” adalah cacing lalu yang tergolong jenis filumannelida.

Bau Nyale merupakan sebuah acara perburuan cacing laut. Acara ini diselenggarakan sekitar bulan Februari dan Maret.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019