Di atas kertas, Juventus dan Atletico memang berada satu level di antara dua tim lainnya. Belanja besar-besaran pada bursa transfer musim panas ini, menjadi salah satu indikator bahwa mereka serius menatap kompetisi.
Baca juga: Grup A: Pembuktian Hazard dan Zidane di tengah kebisingan Neymar
Juventus setidaknya sudah mendaratkan Aaron Ramsey, Matthijs de Ligt, Adrien Rabiot, Luca Pellegrini, dan memulangkan pemain ikonik-nya sekaligus kiper berpengalaman Gianluigi Buffon.
Cristiano Ronaldo juga memiliki misi besar untuk torehan prestasi pribadinya, yakni membawa klub yang ia bela juara Liga Champions, setelah Manchester United dan Real Madrid.
Merapat ke Si Nyonya Tua pada musim 2018/2019, Ronaldo langsung membawa Juventus mempertahankan gelar Serie A. Namun untuk level Eropa, I Bianconeri belum berbicara banyak dan harus kandas di babak delapan besar.
Matthijs de Ligt juga diharapkan bisa mempertahankan permainan apiknya seperti saat di Ajax. Ia menjadi fenomenal lantaran membawa de Amsterdammers lolos ke semifinal setelah penantian 22 tahun. Menariknya, tim yang ia kalahkan di delapan besar adalah Juventus.
Baca juga: Grup B: Tottenham perlu buktikan musim lalu bukan kebetulan
Duduk di posisi pertama klasemen La Liga tentu menjadi modal berharga bagi Atletico Madrid untuk membuktikan sebagai salah satu calon penantang serius perebut Si Kuping Besar.
Kepindahan Antoine Griezmann ke Barca tidak membuat Diego Simeone kebingungan. Rindu terhadap Griezmann sudah dikubur dalam-dalam dengan hadirnya sosok Joao Felix.
Didatangkan dengan mahar 126 juta euro atau sekitar Rp1,9 triliun menjadikan pria berusia 19 tahun sebagai pemain termahal Atletico sepanjang masa.
Meski baru satu gol yang berhasil dicatatkannya dari tiga laga, namun kontribusi pemain bernomor punggung tujuh itu tidak bisa dianggap sebelah mata.
Selain Felix, Atletico juga mendaratkan Renan Lodi, Felipe, Mario Hermoso, Kieran Trippier, Marcos Llorente, dan Hector Herrera. Para pemain itu diproyeksikan bisa menggantikan eksodus besar-besaran pemain senior dan pemain muda potensial dari Wanda Metropolitano.
Bayer Leverkusen menjadi tim terakhir yang lolos ke Liga Champions setelah mengalahkan Herta Berlin 5-1 dalam laga pamungkas Bundesliga musim lalu.
Kemenangan itu membuat mereka bertengger di klasemen empat menemani Bayern Muenchen, Borussia Dortmund, dan RB Leipzig.
Leverkusen bisa bernafas lega karena bintang mudanya, Kai Havertz, tetap bermain di Bay Arena. Permainannya pada musim lalu tergolong memukau, Havertz membukukan 17 gol dalam 34 laga. Ia diprediksi akan tetap menjadi ancaman bagi peserta lain.
Baca juga: City beruntung masuk grup lunak Liga Champions
Berada di posisi kedua Liga Rusia, Lokomotiv Moskow berhak melaju ke babak kualifikasi Liga Champions mendampingi Zenit St. Petersburg.
Ini adalah kali kedua secara berturut-turut Lokomotiv Moskow bermain di ajang paling bergengsi di benua Eropa tersebut. Anak asuh Yuri Semin ini tentu tak ingin menjadi bulan-bulanan tiga tim lain, meski untuk lolos babak penyisihan adalah hal yang bisa dibilang mustahil.
Jadwal pertandingan penyisihan Grup D (dalam WIB, tuan rumah disebut pertama):
Kamis (19/9) Atletico Madrid vs Juventus
Kamis (19/9) Bayer Leverkusen vs Lokomotiv Moskow
Rabu (2/10) Juventus vs Bayer Leverkusen
Rabu (2/10) Lokomotiv Moskow vs Atletico Madrid
Selasa (22/10) Atletico Madrid vs Bayer Leverkusen
Rabu (23/10) Juventus vs Lokomotiv Moskow
Kamis (7/11) Lokomotiv Moskow vs Juventus
Kamis (7/11) Bayer Leverkusen vs Atletico Madrid
Rabu (27/11) Lokomotiv Moskow vs Bayer Leverkusen
Rabu (27/11) Juventus vs Atletico Madrid
Kamis (11/12) Atletico Madrid vs Lokomotiv Moskow
Kamis (11/12) Bayer Leverkusen vs Juventus
Prediksi klasemen akhir Grup D
1. Juventus
2. Atletico Madrid
3. Bayer Leverkusen
4. Lokomotiv Moskow
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019