Replika Kapal Pinisi berlayar di tengah ruangan pertunjukan kesenian "Warna Sulawesi Selatan" di Solothurn, Swiss dengan menampilkan pertunjukan kesenian khas Toraja, Bugis, dan Makassar kerja sama Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Eropa, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, dan KBRI Bern, Minggu.
Duta Besar RI Bern, Muliaman Hadad, menyatakan dukungan dan apresiasinya terhadap penyelenggaraan acara "Warna Sulawesi Selatan". Melalui acara ini, diharapkan bukan hanya untuk mempererat kerukunan tetapi juga menjadi penyemangat kelompok masyarakat yang ingin menampilkan pertunjukan kesenian di tanah Swiss.
Kebudayaan Indonesia tentu saja sangat kaya dan beragam, kami dukung kelompok masyarakat lainnya yang ingin menampilkan kebudayaan masing-masing", ujarnya.
Pensosbud KBRI Bern dalam keterangan kepada Antara London, Minggu mengatakan acara yang dikemas dengan drama Kapal Pinisi yang menyusuri berbagai kota di Sulawesi Selatan, menampilkan peragaan busana dan tari-tarian khas Toraja, Bugis, dan Makassar untuk memeriahkan acara.
Pengunjung juga disuguhkan makanan khas Sulawesi, seperti Coto Makassar, ayam rica, sambal dabu-dabu, ikan cakalang, dan lain sebagainya. "Kami usahakan semua bahan makanan, busana, aksesoris, dan alat musik kami datangkan langsung dari tanah Sulawesi", ujar Ketua Panitia, Indah Dietrich.
KKSS Eropa merupakan asosiasi masyarakat asal Sulawesi Selatan yang berdomisili di Eropa. Setiap tahunnya KKSS Eropa berupaya mengadakan pertunjukan khas Sulawesi Selatan di berbagai negara Eropa. Adapun "Warna Sulawesi Selatan" merupakan pagelaran ketiga yang diprakarsai KKSS Eropa.(ZG)
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019