Kiriman asap dari luar Kalimantan Utara sejak tiga hari lalu menjadi momok bagi warga perbatasan di Kabupaten Nunukan karena dihantui penyakit pernapasan.Mudah-mudahan Tuhan turunkan hujan cepat supaya kabut asap ini berkurang,
Berbagai langkah antisipasipun ditempuh masyarakat dan pemerintah daerah setempat yakni menggunakan masker saat beraktitifitas di luar rumah dan imbauan m di melalui surat edaran Bupati Nunukan Nomor: 92/338/Setda-Humpro/IX/2019.
Potensi menimbulkan penyakit pernapasan bagi warga perbatasan sangat memungkinkan akibat pekatnya kabut asap yang diduga berasal dari pembakaran hutan dan lahan tersebut.
Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid dalam surat edarannya di Nunukan, Sabtu, menyerukan kepada warganya agar waspada atas sebaran kabut asap tersebut khususnya bagi bayi, balita, ibu hamil dan usia lanjut.
Baca juga: Kabut asap, penumpang mulai menumpuk di Bandara Supadio
Ia pun mengajak menggunakan masker pada saat beraktifitas di luar rumah sebab visibility atau jarak pandang visual semakin menurun.
Sesuai hasil deteksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) via satelit Himawari pada Sabtu, 14 September 2019 menyebutkan, sebaran kabut asap semakin mengurangi jarak pandang visual menjadi dua kilo meter.
Oleh karena itu, masyarakat di wilayah perbatasan benar-benar menjaga diri saat berkendara dan melakukan pelayaran atau pesawat.
Sementara pada Minggu 15 September 2019, BMKG Nunukan kembali mengeluarkan pengumuman bahwa sejak pukul 03.00 wita kabut asap semakin memperpendek jarak pandang menjadi 1,5 kilo meter.
Baca juga: Kabut asap ganggu penerbangan di bandara Kapuas Hulu
Ini menandakan, kabut asap kiriman ini semakin tebal dan merata sehingga ruang penglihatan semakin berkurang.
Bupati Nunukan pun meminta warganya waspadai segala kemungkinan ketika melakukan aktifitas.
Anjuran kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait agar melakukan langkah layanan fungsi dengan cepat maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan langsung membagi-bagikan masker kepada pengendara kendaraan roda sua di Alun-alun Dwikora Nunukan pada Sabtu, 14 September 2019.
Tak sedikit warga perbatasan memohon pertolongan Sang Pencipta agar segera menurunkan hujan lebat agar kabut asap yang melanda Kabupaten Nunukan menjadi berkurang.
"Mudah-mudahan Tuhan turunkan hujan cepat supaya kabut asap ini berkurang," ujar seorang warga di Jalan Lingkar Kelurahan Selisun Kecamatan Nunukan Selatan.
Warga ini mengkhawatirkan apabila berlangsung cukup lama akan mengakibatkan penyakit pernapasan akan menyerang masyarakat setempat.
Baca juga: PMI dirikan posko kesehatan untuk bantu korban kabut asap Riau
Pewarta: Rusman
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019