• Beranda
  • Berita
  • Aparat memadamkan kebakaran lahan sawit di Mukomuko

Aparat memadamkan kebakaran lahan sawit di Mukomuko

15 September 2019 18:40 WIB
Aparat memadamkan kebakaran lahan sawit di Mukomuko
Aparat yang terdiri dari TNI, polisi, instansi terkait dan masyarakat Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu melakukan pemadaman kebakaran lahan kebun plasma kelapa sawit seluas enam hektare. (ANTARA/Istimewa)

Kebakaran yang belum diketahui penyebabnya ini sejak hari Sabtu (14/9) sampai sekarang membakar lahan kebun plasma kelapa sawit seluas enam hektare milik petani setempat.

Aparat yang terdiri dari TNI dan Polri beserta instansi terkait dan masyarakat di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu sejak dua hari terakhir melakukan pemadaman kebakaran lahan kebun plasma kelapa sawit seluas sekitar enam hektare di Desa Ujung Padang, Kecamatan Kota Mukomuko.

“Aparat TNI, polisi, instansi terkait dan masyarakat masih berupaya untuk memadamkan api. Tidak mudah untuk memadamkan api yang membakar lahan gambut ini,” kata Kepala Kepolisian Sektor Kecamatan Kota Mukomuko Iptu Teguh Budianto dalam keterangannya, di Mukomuko, Minggu.

Kebakaran yang belum diketahui penyebabnya ini sejak hari Sabtu (14/9) sampai sekarang membakar lahan kebun plasma kelapa sawit seluas enam hektare milik petani setempat.

Kapolsek menyebutkan, lahan gambut yang telah dibangun kebun plasma kelapa sawit yang terbakar tersebut milik dua orang warga Kecamatan Kota Mukomuko, yakni Anshari dan Yan.

Tim gabungan yang terdiri dari TNI, polisi, instansi terkait, masyarakat dan petugas pemadam kebakaran tidak bisa maksimal memadamkan api yang membakar lahan gambut tersebut karena mobil pemadam kebakaran tidak bisa masuk ke dalam lahan tersebut.
Baca juga: Atasi kebakaran hutan, Sumsel minta tambahan helikopter pengebom air

Ia mengatakan, tim gabungan terpaksa melakukan pemadaman dengan cara manual dengan memasuki lahan tersebut dan menggunakan peralatan yang ada untuk memadamkan api.

“Kami coba padamkan api yang membakar lahan ini dengan cara manual karena mobil pemadam kebakaran tidak bisa masuk ke lokasi. Selain itu, sumber air juga jauh dari lokasi kebakaran,” ujarnya.
Baca juga: Walhi Sumsel pantau empat kabupaten parah karhutla

Kendati demikian, ia menyatakan, tim gabungan akan terus berusaha maksimal untuk memadamkan api dan mengantisipasi jangan sampai api yang membakar lahan ini meluas ke lahan gambut lainnya di wilayah ini.

Selain itu, ia mengatakan, institusinya akan menyelidiki penyebab kebakaran lahan gambut atau lahan kebun plasma kelapa sawit milik dua orang masyarakat petani di wilayah ini.

Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019