Surat kabar "Mail on Sunday" melaporkan bahwa Johnson menyebut ia akan menemukan cara untuk menghindari suara parlemen yang memintanya menunda Brexit dibanding menyetujui Brexit tanpa perjanjian.
"Semakin marah Hulk, semakin kuat ia. Hulk selalu bisa menghindar, tak peduli seketat apapun hal yang mengikatnya, dan seperti itulah keadaan negara ini. Kami akan keluar pada 31 Oktober," kata Johnson.
Baca juga: Penasihat PM tegaskan Inggris tepat waktu keluar dari Uni Eropa
Parlemen Inggris telah berulang kali menolak usulan Brexit pendahulu Johnson, Theresa May, dan bulan ini menolak usulan Brexit tanpa perjanjian yang memicu kemarahan rakyat Inggris yang memberikan suara untuk Brexit sejak tiga tahun yang lalu.
Johnson ingin memanfaatkan kemarahan itu untuk memenangkan suara mayoritas pada pemilihan nasional, namun upayanya telah digagalkan oleh pihak oposisi yang ingin terlebih dulu memastikan Inggris tidak akan keluar dari EU tanpa adanya perjanjian pada 31 Oktober.
Baca juga: Oposisi Inggris berusaha ubah peraturan untuk paksa PM tunda Brexit
Partai Liberal Demokrat, yang mempunyai 18 kursi dari 650 kursi parlemen, pada Minggu, menawarkan suara bagi mereka yang tetap menginginkan Inggris berada di EU, semakin menguatkan sikap anti-Brexit dan berjanji akan menyudahi prosesnya jika mempunyai menang dalam pemilihan.
"Jika rakyat masuk ke dalam pemerintahan sebagai pemerintah mayoritas, partai 'Stop Brexit', maka menyudahi Brexit adalah apa yang akan didapat, kata ketua partai Jo Swinson.
Baca juga: PM Inggris kemukakan posisinya di Brexit kepada PM Macron
Sumber: Reuters
Pewarta: Suwanti
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019