• Beranda
  • Berita
  • Polisi Hong Kong tembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa

Polisi Hong Kong tembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa

15 September 2019 21:17 WIB
Polisi Hong Kong tembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa
Para pemrotes anti-pemerintah melindungi diri mereka sendiri dengan payung di antara gas air mata selama demonstrasi di dekat Kompleks Pemerintah Pusat di Hong Kong, Cina, Minggu (15/9/2019). ANTARA/REUTERS/Jorge Silva/pri
Polisi Hong Kong menembakkan gas air mata dan menyemburkan air ke arah pengunjuk rasa untuk membubarkan mereka yang melemparkan bom-bom bensin dan bebatuan di dekat gedung Dewan Legislatif dan kantor-kantor pemerintah pusat pada Ahad.

Sejumlah pemrotes mengadakan aksi unjuk rasa paling belakangan itu dengan melempari polisi di dekat pangkalan Tentara Pembebasan Rakyat China di kota itu. Mereka menyobek dan membakar satu spanduk yang bertuliskan peringatan ulang tahun ke-70 berdirinya Republik Rakyat China pada 1 Oktober.

Satu kendaraan yang membawa meriam air terbakar setelah terkena sebuah bom bensin. Kendaraan itu menyemburkan air berwarna biru, yang seperti digunakan di tempat-tempat lain di dunia untuk membantu mengidentifikasi para pemerotes kemudian.

"Polisi memperingatkan para demonstran agar menghentikan aksi-aksi ilegal dan meninggalkan tempat segera," kata polisi dalam sebuah pernyataan.

Wilayah yang dikendalikan China itu telah dilanda bentrokan-bentrokan lebih dari tiga bulan. Para pengunjuk rasa marah terhadap apa yang mereka lihat campur tangan oleh Beijing di dalam urusan kota itu kendati telah berjanji akan memberikan otonomi.

Pada 1 Juli, bertepatan dengan peringatan kembalinya kota itu ke China tahun 1997,para pengunjuk rasa yang memakai topi, memakai masker dan mengenakan baju hitam mengepung gedung Dewan Legislatif dan memaksa masuk.

Sumber: Reuters
Baca juga: Pedemo Hong Kong desak Inggris untuk tekan China
Baca juga: Massa Hong Kong berencana gelar aksi duduk di mal
Baca juga: Aksi protes di Hong Kong akan diwarnai perayaan lentera

Pewarta: Mohamad Anthoni
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019