Pebalap berusia 20 tahun asal Prancis itu semakin percaya diri setelah mampu menahan sang rival asal Spanyol di hampir sepanjang balapan GP San Marino, di Sirkuit Misano Marco Simoncelli, Minggu waktu setempat.
Quartararo, yang start dari P3, memimpin hampir sepanjang lomba dan menahan Marquez sekitar 0,2 detik di belakang sebelum sang pebalap Honda itu melakukan serangan di lap terakhir untuk merebut podium juara dari pebalap tim satelit Yamaha itu.
Harapan Quartararo untuk meraih gelar juara balapan di debutnya di kelas premier saat itu pun pupus.
Stand up and applaud @FabioQ20! ????????????
— MotoGP™ ???????? (@MotoGP) September 15, 2019
What a performance! Four podiums this year, his first win is coming! ????#SanMarinoGP ???????? pic.twitter.com/Ia2O8Cxode
Baca juga: Hasil GP San Marino, Marquez pupuskan harapan Quartararo
Baca juga: Defisit kecepatan, Rossi gagal rengkuh podium di Misano
"Ini bukan hanya momen terbaik di karirku, tapi di hidupku," kata Quartararo usai lomba seperti dikutip laman resmi MotoGP.
Dia bangga bukan karena kehilangan peluang juara di lap terakhir, tapi mendapati dirinya bisa memberikan perlawanan kepada sang juara dunia.
Quartararo musim ini juga langganan sebagai pebalap yang tercepat di sejumlah sesi latihan dan kualifikasi. Tercatat tujuh kali dia start dari baris terdepan, tiga di antaranya dari pole position.
Pebalap berjuluk El Diablo itu pun telah empat kali naik podium musim ini.
"Ketika kalian mendapati juara dunia tujuh kali di belakang di setiap lap dan dia menyalipmu di tikungan pertama, dan kau menyalipnya lagi di tikungan empat... aku sangat senang bertarung dengannya," kata Quartararo.
"Kali ini kami sangat ketat dengan dia. Aku kira kami menjaga ban dengan sangat baik, sisi kiri ban lebih kritis dari milikinya, tapi sisi kanan kami cukup baik jadi selangkah demi selangkah kami belajar dan ini sangat bagus untuk kami."
The man of the moment! ✊@marcmarquez93 was unstoppable today! ????#SanMarinoGP ???????? pic.twitter.com/IlUOtDGA1D
— MotoGP™ ???????? (@MotoGP) September 15, 2019
Baca juga: Kendala "grip" hambat Vinales di GP San Marino
Baca juga: Espargaro start baris terdepan, KTM petik hasil positif di Misano
Quartararo kehilangan pimpinan lomba di tikungan pertama, namun mampu menyalip lawannya kembali untuk sementara waktu sebelum kehilangan posisinya lagi dan finis runner-up.
"Hal yang bisa dipetik adalah aku bisa menyalipnya lagi, dan itu memberiku kepercayaan diri ketika pulang ke rumah dan mengatakan 'dia juara dunia tujuh kali, tapi kita bisa menyalipnya'.
"Dia manusia layaknya kita dan benar di tikungan tiga aku melindas curb.... Itu semata-mata untuk melakukan overtake karena aku tahu jika aku tak menyalipnya di sana, maka tidak akan mungkin bisa menyalipnya lagi, jadi aku sangat senang apa yang kami raih hari ini."
Penampilan Quartararo musim ini juga mengingatkan debut Marquez ketika menjadi pebalap rookie yang impresif pada 2013.
"Kami melakukan pertarungan yang bagus dan hari ini adalah hari terbaik sepanjang hidupku dan aku hanya bisa berbangga dengan itu. Aku pulang dengan kepercayaan diri yang tinggi dan siap untuk bertarung di Aragon."
Marquez, yang selalu menang di Aragon di tiga tahun terakhir, pun mengatakan jika Quartararo adalah pemenang sejati balapan di GP San Marino tahun ini.
"Tentunya aku senang dengan kemenangan ini tapi mungkin pebalap terbaik di balapan hari ini adalah Fabio Quartararo," kata Marquez.
Baca juga: Marquez sebut Quartararo pebalap terbaik di GP San Marino
Baca juga: Rossi pakai helm dengan livery spesial di GP San Marino
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019