• Beranda
  • Berita
  • Pasar saham Australia berakhir datar meski harga minyak melonjak

Pasar saham Australia berakhir datar meski harga minyak melonjak

16 September 2019 16:10 WIB
Pasar saham Australia berakhir datar meski harga minyak melonjak
ASX, Australian Securities Exchange. ANTARA/Shutterstock/pri

Indeks S&P/ASX 200 naik tipis 1,10 poin atau 0,016 persen menjadi 6.670,30 poin

Saham-saham Australia berakhir cenderung datar pada perdagangan Senin, meskipun terjadi lonjakan pada harga minyak karena kenaikan saham sektor energi mengimbangi kerugian di sebagian besar indeks.

Pada penutupan pasar, indeks acuan S&P/ASX 200 naik tipis 1,10 poin atau 0,016 persen menjadi 6.670,30 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas bertambah 1,80 poin atau 0,027 persen pada 6.778,90 poin.

Saham-saham energi memimpin kenaikan dengan perusahaan minyak melonjak karena harga komoditas yang jauh lebih baik, sementara sektor material juga meningkat.

Sementara itu sektor industri anjlok serta sektor teknologi, komunikasi, keuangan dan utilitas sangat tertekan.

Di sektor keuangan, sebut Xinhua, bank-bank besar Australia jatuh dengan Commonwealth Bank turun 0,72 persen, ANZ turun 1,04 persen, National Australia Bank turun 0,21 persen dan Westpac Bank turun 0,62 persen.

Saham-saham pertambangan beragam dengan BHP terangkat 3,42 persen, Rio Tinto naik 0,83 persen, Fortescue Metals turun 0,55 persen dan penambang emas Newcrest naik 3,52 persen.

Produsen minyak dan gas naik tajam dengan Oil Search melonjak 6,34 persen, Santos melompat 5,01 persen, dan Woodside Petroleum melambung 4,50 persen.

Supermarket terbesar Australia bervariasi dengan Coles naik 0,34 persen, dan Woolworths turun 0,71 persen.

Sementara raksasa telekomunikasi Telstra turun 1,11 persen, maskapai penerbangan nasional Qantas anjlok 4,38 persen dan perusahaan biomedis CSL naik tipis 0,06 persen.

Baca juga: IHSG pekan ini berpeluang menguat
Baca juga: Saham China dibuka menguat setelah libur panjang akhir pekan
Baca juga: Pasar saham Australia dibuka lebih rendah dengan kerugian luas

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019