Badung kembali raih penghargaan WTN Nasional

16 September 2019 16:53 WIB
Badung kembali raih penghargaan WTN Nasional
Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa (kanan) saat menerima penganugerahan Wahana Tata Nugraha (WTN) tingkat Nasional Tahun 2018-2019 dari Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, di Jakarta. Antaranews Bali/Humas Badung/fik
Kabupaten Badung, Bali, kembali meraih penghargaan tertinggi di bidang tertib lalu lintas dan angkutan kota tingkat nasional pada ajang penilaian Wahana Tata Nugraha (WTN) yang diserahkan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi di Jakarta.

"Kawasan Kuta, sebagai wilayah perkotaan yang mewakili Badung dalam Penganugerahan WTN tingkat Nasional tahun 2018-2019 berhasil meraih penghargaan tertinggi di bidang tertib lalu lintas dan angkutan kota bersama beberapa kota lainnya di Indonesia," ujar Sekretaris Daerah Badung, I Wayan Adi Arnawa, saat dikonfirmasi dari Mangupura, Badung, Senin.

Ia menjelaskan, penghargaan tersebut merupakan penghargaan ke-18 kalinya dengan kategori WTN Tanpa Catatan setelah sebelumnya Kuta juga berhasil meraih penghargaan yang sama pada tahun 1998, 2000, 2001, 2002, 2003, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014, 2015 dan 2018-2019.

Ia mengatakan, pihaknya menyadari bahwa masih terdapat beberapa permasalahan lalu lintas dan angkutan yang terjadi di kawasan Kuta, Badung, yang perlu mendapatkan penanganan.

"Pemkab Badung memiliki komitmen yang kuat untuk terus dan terus berbenah serta menata lalu lintas dan angkutan yang ada agar mampu memberikan keamanan, keselamatan dan kenyamanan mobilitas masyarakat di Kuta," kata Adi Arnawa.

Menurutnya, keberhasilan meraih penghargaan WTN tersebut bukan semata-mata keberhasilan Pemkab Badung, tetapi juga keberhasilan masyarakat Badung secara keseluruhan karena penghargaan itu juga dapat diraih berkat partisipasi masyarakat.
Baca juga: Kotabaru Kalsel sabet piala WTN 2019

"Contoh nyatanya adalah dari tingginya peran serta masyarakat dan komitmen pemerintah baik eksekutif maupun legislatif dalam peningkatan dan pengembangan sistem transportasi adalah dengan penataan dan pelarangan parkir di badan jalan di kawasan Kuta dan pengembangan strategi manajemen rekayasa lalu lintas di wilayah Kuta," ujarnya.

Langkah-langkah yang telah dilakukan tersebut dikatakan mendapatkan apresiasi yang sangat tinggi dari pemerintah pusat, khususnya Kementerian Perhubungan.

"Kami menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya atas peran serta masyarakat di bidang tertib berlalu lintas. Semoga pada masa-masa selanjutnya lalu lintas dan angkutan di Kabupaten Badung khususnya di kawasan Kuta semakin baik dan lancar,” kata Adi Arnawa.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, penganugerahan penghargaan WTN tingkat nasional tahun 2019 merupakan hasil penilaian tertib lalu lintas dan Angkutan kota yang dilakukan selama dua tahun yaitu tahun 2018 dan 2019.

Penyerahan penghargaan WTN tahun ini diserahkan bersamaan dengan penyerahan penghargaan di bidang transportasi darat lainnya seperti, penghargaan kepada perusahaan angkutan logistik, angkutan umum dan angkutan pariwisata terbaik tingkat nasional, penyelenggara angkutan penyeberangan terbaik dan penghargaan Abdiyasa Tingkat Nasional yang diberikan kepada awak kendaraan umum teladan.
Baca juga: Humbang Hasundutan unggulan penerima WTN 2014

Hasil penilaian dan penghargaan WTN tingkat Nasional, dibagi dalam tiga kategori yaitu Penghargaan WTN Tanpa Catatan diraih oleh 39 kabupaten/kota, Penghargaan WTN Dengan Catatan diraih oleh 38 kabupaten/kota.

Penghargaan WTN Wiratama bagi pemerintah-pemerintah provinsi di Indonesia yang mampu mengikutsertakan sebagian besar kabupaten/kota di provinsinya dalam ajang penilaian penghargaan WTN tingkat nasional yang diraih oleh 15 Provinsi.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Badung, Anak Agung Ngurah Rai Yuda Darma, menjelaskan, penghargaan WTN untuk Kuta tersebut diperoleh setelah melalui proses pengamatan terhadap kinerja jaringan jalan dan persimpangan serta melalui proses seleksi administrasi maupun lapangan.

Komponen-komponen yang dinilai dalam penilaian WTN itu antara lain adalah kelengkapan dan kondisi sarana parasarana transportasi seperti jalan, trotoar, Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) atau Traffic Light, rambu-rambu lalu lintas, marka jalan, pagar pengaman jalan (guardrail), parkir, terminal angkutan jalan, serta keberadaan dan kondisi angkutan umum maupun kendaraan pribadi yang ada.

“Penilaian juga menyangkut kinerja lalu lintas pada simpang maupun ruas jalan yang ada, seperti Derajat Kejenuhan (Degree of Saturation) simpang, V/C Ratio ruas jalan, tundaan lalu lintas, antrian kendaraan pada simpang dan sebagainya," katanya.

Disamping itu, tingkat disiplin masyarakat dalam tertib berlalu lintas maupun kepatuhan akan penggunaan sabuk keselamatan (safety belt) dan penggunaan helm untuk pengendara sepeda motor.

Serta kondisi dan kemampuan SDM bidang transportasi serta tingkat partisipasi masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan system transportasi juga menjadi salah satu komponen penilaian.

"Yang tidak kalah penting adalah adanya dokumen perencanaan yang matang dibidang pengembangan transportasi serta political will dan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah bersama pemangku kepentingan transportasi lainnya untuk mewujudkan transportasi yang tertib, selamat, aman, nyaman serta mampu menunjang pergerakan yang efisien dan efektif,” ujar Ngurah Rai Yuda Darma.
Baca juga: ANRI berikan penghargaan kearsipan untuk Kabupaten Badung-Bali

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019