UMS luncurkan mobil listrik karya mahasiswa

16 September 2019 16:59 WIB
UMS luncurkan mobil listrik karya mahasiswa
Salah satu mobil listrik karya mahasiswa UMS (Foto: Aris Wasita)

Salah satu mobil listrik karya mahasiswa UMS yang diikutsertakan yaitu UEV-15 Trisula kelas urban listrik. Kendaraan ini memiliki spesifikasi baterai Li-ion 17,5 AH 48 Volt. Untuk waktu pengisian dari kondisi baterai kosong hingga penuh membutuhkan w

Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) meluncurkan mobil listrik karya mahasiswa yang akan diikutkan pada Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2019 oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) di Malang, Jawa Timur.

"Pelaksanaan kontes tersebut bekerja sama dengan Universitas Negeri Malang pada  24-28 September 2019 di Sirkuit JSI Kota Malang," kata pembimbing mahasiswa M Al Fatih Hendrawan di sela peluncuran mobil listrik di Kampus UMS Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin.

Ia mengatakan salah satu mobil listrik karya mahasiswa UMS yang diikutsertakan yaitu UEV-15 Trisula kelas urban listrik. Kendaraan ini memiliki spesifikasi baterai Li-ion 17,5 AH 48 Volt. Untuk waktu pengisian dari kondisi baterai kosong hingga penuh membutuhkan waktu normal 8,75 jam.

"Untuk mesin yang digunakan adalah 'Brushless Direct Current Motor" dengan daya 1.000 watt," katanya.

Selain itu, dikatakannya, UMS juga meluncurkan Ababil Evo II kelas prototype listrik bermesin sama dengan trisula namun berdaya 350 watt.

Baca juga: Tim UBL bermimpi bawa mobil listrik Neo Blits ke Reli Dakar

"Untuk spesifikasi baterai menggunakan Li-ion 8,7 AH 48 Volt. Sedangkan waktu pengisian baterai dari kosong hingga penuh memakan waktu 4,35 jam," katanya.

Ia mengatakan untuk konsep urban ini merupakan kedaraan roda empat yang tampilannya mirip dengan kendaraan pada umumnya dan sesuai untuk kendaraan di jalan dengan bahan bakar yang diperbolehkan yaitu gasoline, diesel, ethanol, dan listrik.

"Prototype merupakan kendaraan masa depan dengan desain khusus yang memaksimalkan aspek aerodinamika untuk keperluan lomba dengan bahan bakar yang diperbolehkan yaitu gasoline, diesel, ethanol, dan listrik," katanya.

Sementara itu, sebelum mengikuti kontes dari Kemenristekdikti, tiga tim riset dari UMS yang dikirim tersebut berhasil melalui beberapa tahap seleksi, mulai dari seleksi berkas, seleksi proposal, dan proposal laporan progres dari pembuatan masing-masing mobil.
Baca juga: Pengembang harapkan ekosistem hulu-hilir untuk mobil listrik terbentuk
 

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019