Real Estat Indonesia (REI) Jawa Tengah menyambut positif program Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) karena bisa mendorong pembangunan rumah sederhana.Program ini bisa menjadi alternatif pembiayaan lain di luar program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang sudah ada sebelumnya.
"Program ini bisa menjadi alternatif pembiayaan lain di luar program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang sudah ada sebelumnya," kata Ketua REI Jawa Tengah MR Prijanto di Solo, Senin.
Meski demikian, dikatakannya, program yang pendanaannya berasal dari bank dunia tersebut belum tentu dapat dimanfaatkan secara optimal baik oleh pengembang maupun masyarakat mengingat harus ada syarat sertifikat laik fungsi (SLF) dari pemerintah daerah setempat.
"Belum semua pemda menerapkan SLF ini. Mungkin secara nasional pemda yang sudah siap mengeluarkan SLF masih kurang dari 40 persen," katanya.
Untuk di Soloraya, dikatakannya, salah satu yang sudah siap yaitu Kabupaten Sukoharjo. Terkait hal itu, pihaknya sudah menerima laporan sejumlah pengembang sudah mengajukan pembiayaan melalui program BP2BT.
"Saat ini tinggal menunggu pencairan," katanya.
Baca juga: REI Expo Kalbar 2019 ditargetkan raih transaksi Rp80 miliar
Sementara itu, mengenai pemda yang belum siap dengan penerbitan SLF, dikatakannya, pemerintah pusat sudah memberikan relaksasi kebijakan.
"Pemda yang belum siap bisa memanfaatkan tenaga ahli dari luar yang sudah tersertifikasi," katanya.
Sebelumnya, Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) mengeluhkan tidak seragamnya aturan mengenai pedoman SLF di setiap daerah.
"Saat ini ada kebijakan mengenai KPR BP2BT dengan kuota 14.000 unit. Meski demikian, kebijakan ini kurang diminati pengembang maupun masyarakat berpenghasilan rendah," kata Ketua DPP Apersi Junaidi Abdillah.
Ia mengatakan selain karena prosesnya panjang, program ini juga wajib SLF.
"Padahal, Pemda belum siap dengan aturan SLF ini. Jadi saran kami kalau aturan itu harus ada tolong disiapkan juga di daerah. Selama ini kan sinkronisasi pemerintah pusat dengan daerah belum 'nyambung'," katanya.
Baca juga: REI segera gelar pemilihan ketua umum baru
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019