Namun, meski demikian, ternyata pada segmen kendaraan terjangkau ramah lingkungan (LCGC) di Indonesia, model bertransmisi manual masih menjadi favorit.
Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra mengatakan bahwa hingga saat ini 95 persen konsumen mobil Sigra masih memilih transmisi manual. Sisanya, yakni 5 persen, memilih transmisi matik.
Baca juga: Daihatsu jual 88 ribu mobil semester I 2019, Sigra jadi unggulan
"Kenapa manual lebih laku daripada matik, karena ada perbedaan harga. Mobil automatik lebih mahal Rp10 juta. Ini mempengaruhi pilihan mereka (konsumen)," kata Amelia di sela-sela peluncuran "New Sigra" di Serpong, Tangerang Selatan, Senin.
Menurut Amelia, untuk mobil segmen LCGC, Rp10 juta bukanlah hal yang terhitung terjangkau. Terlebih, mayoritas pembeli di segmen ini ialah konsumen pemula yang baru pertama kali membeli mobil.
"Konsumen rentan dengan harga, karena pembeli di segmen ini adalah konsumen pemula yang mayoritas baru pertama membeli mobil. Maka, harga yang membuat mereka milih manual," jelasnya.
Baca juga: Datsun Go+ tersusul Toyota Calya-Daihatsu Sigra
Selain mengandalkan Sigra dengan transmisi manual, Daihatsu juga masih mempertahankan pilihan mesin 1.0 L, kendati mesin 1.2 L mulai naik menjadi pilihan utama konsumen Indonesia.
"Karena mesin ini masih ada permintaannya, terutama untuk perusahaan-perusahaan yang membutuhkan kendaraan harga terjangkau. Jadi akan kami pertahankan," kata Amelia.
"Biasanya perusahaan (beli) untuk operasional mereka atau untuk hadiah," pungkasnya.
Baca juga: Bisakah lampu LED New Sigra diadaptasi ke pendahulunya?
Baca juga: New Sigra, penyegaran baru Astra Daihatsu pada segmen LCGC
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019