Kantor Pendidikan Negeri Sembilan (JPNS) dalam siaran pers di Kuala Lumpur menyampaikan berdasarkan bacaan Indeks Pencemaran Udara (IPU) yang telah melebihi 200 mulai pokul 07.00 waktu setempat Selasa (17/9), semua sekolah di Port Dickson ditutup.
Kategori kualitas udara berdasarkan Air Pollutant Index of Malaysia (APIMS) adalah 0 - 50 = baik, 51 - 100 = sederhana, 101 - 200 = tidak sehat, 201 - 300 = sangat tidak sehat dan 300 ke atas = berbahaya.
Baca juga: KLHK segel lahan perusahaan sawit Malaysia yang diduga dibakar di Riau
Pejabat JPNS Dr Mohamed Rafie mengatakan sebanyak 63 sekolah di Port Dickson ditutup semua karena berdasarkan IPU sudah mencapai 203.
Mohamed Rafie mengatakan sekolah di Port Dickson semuanya memiliki 22.877 murid.
"JPNS akan terus memantau keadaan dan membuat pengumuman. Bagaimanapun guru-guru masih perlu hadir ke sekolah dan disarankan memakai masker untuk melindungi dari asap," katanya.
Sementara itu semua sekolah di Putrajaya juga ditutup karena IPU-nya melebihi angka 200.
Baca juga: Menteri LHK minta Malaysia obyektif soal kabut asap
Terdapat 25 sekolah di kawasan Putrajaya yakni 15 sekolah kebangsaan (SD) dan 10 sekolah menengah.
Bagian Pendidikan Swasta Kementrian Pendidikan Malaysia juga telah melaporkan sejak Selasa (17/9) pukul 07.00 sebanyak 12 buah sekolah swasta dengan 7432 murid telah ditutup akibat asap.
Diantara sekolah-sekolah tersebut empat terdapat di Kuala Lumpur yakni Sri Utama School, Garden International School, Eaton International School dan Cempaka International School.
Kantor Meteorologi Malaysia bekerjasama dengan Badan Urusan Bencana Negara (NADMA) dan Tentara Udara Diraja Malaysia telah melaksanakan operasi pembenihan awan di Selangor, Negeri Sembilan dan Malaka Selasa (16/9).
Baca juga: Malaysia tawarkan pemadaman api di Indonesia
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019