• Beranda
  • Berita
  • Petugas haji daerah diminta lebih teliti periksa kesehatan jamaah

Petugas haji daerah diminta lebih teliti periksa kesehatan jamaah

17 September 2019 15:03 WIB
Petugas haji daerah diminta lebih teliti periksa kesehatan jamaah
Sekretaris PPIH Embarkasi Hang Nadim Batam, Kepri, Afrizal. ANTARA/Naim/pri

Hal ituterkait ditemukannya sejumlah jamaah haji yang menderita demensia (kepikunan) dan penyakit akut lainnya, sampai harus menjalani cuci darah begitu tiba di Tanah Suci

Embarkasi Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau meminta petugas pelayanan haji di daerah lebih teliti memeriksa kesehatan jamaah haji, jangan sampai melanggar Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) tentang jamaah yang tidak layak berangkat.

Hal itu, kata Sekretaris PPIH Embarkasi Hang Nadim Batam, Afrizal, Selasa, di Batam,  terkait ditemukannya sejumlah jamaah haji yang menderita demensia (kepikunan) dan penyakit akut lainnya, sampai harus menjalani cuci darah begitu tiba di Tanah Suci.

"Padahal berdasarkan Permenkes, kriteria seperti itu tidak bisa diberangkatkan. Ternyata tetap diberangkatkan," katanya.

Menurut dia, banyak jamaah yang kondisinya kurang siap diberangkatkan ke Tanah Suci karena kurangnya pemeriksaan di daerah.

"Ini menjadi catatan penting. Mudah-mudahan tahun depan jamaahnya betul siap, lahir batin dan fisik," kata dia.

Hal senada dikatakan Yenny Wennas dari Bidang Kesehatan PPIH Embarkasi Debarkasi Haji Batam, yang juga menyesalkan Permenkes 15 tahun 2016 tentang "isthitaah" (mampu) kesehatan jamaah haji tidak dilaksanakan dengan baik.

Menurut dia, banyak buku kesehatan haji yang tidak diisi lengkap di daerah. Padahal buku itu menjadi panduan bagi pelayanan kesehatan saat jamaah menjalankan rangkaian ibadah.

"Ada yang tidak dituliskan penyakit apa diagnosa dan tidak diberikan obat," kata dia.

Padahal, katanya, pemeriksaan kesehatan di daerah sangat penting, dalam menentukan jamah layak atau tidak berangkat ke Tanah Suci.

Ia menegaskan tim kesehatan di embarkasi tidak lagi memeriksa penyakit jamaah, melainkan hanya menentukan laik terbang atau tidak.

Sedangkan pemeriksaan laik terbang, tidak sama dengan istitaah. Bisa saja jamaah yang dinyatakan isthtaah ditetapkan laik terbang, dan sebaliknya.

"Ke depannya kami berharap KKP di embarkasi berkorodinasi dengan petugas kesehatan haji daerah, supaya yang datang di embarkasi sudah fit. Jamaah benar-benar sudah isthitaah dan laik terbang," katanya.

Baca juga: Ahli: minimental tes bisa petakan tingkat demensia jamaah haji

Baca juga: Sempat alami demensia, calhaj Jambi akhirnya diberangkatkan

Baca juga: Keberangkatan ke Tanah Suci 2 calon haji tertunda karena demensia

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019