• Beranda
  • Berita
  • Muhaimin Iskandar bertemu jajaran pimpinan Pemerintah Inggris

Muhaimin Iskandar bertemu jajaran pimpinan Pemerintah Inggris

17 September 2019 17:22 WIB
Muhaimin Iskandar bertemu jajaran pimpinan Pemerintah Inggris
Wakil Ketua MPR RI Muhaimin Iskandar (Megapolitan.Antaranews.Com/Aditya AR).
Wakil Ketua MPR RI Abdul Muhaimin Iskandar melakukan pembicaraan tertutup dengan para pembuat kebijakan utama Pemerintahan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di London, Inggris, Senin (16/9) waktu setempat.

Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa, disebutkan pada momen penting itu, Abdul Muhaimin Iskandar (AMI) yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memberi masukan kepada Pemerintah Inggris seputar Islam, keamanan dan migrasi.

Pertemuan itu difasilitasi oleh Bayt Ar Rahmah, sebuah organisasi dakwah Islam yang didirikan oleh KH A Mustofa Bisri di North Carolina, Amerika Serikat, pada 2014 

Ada dua orang utusan Bayt Ar Rahmah yang ikut mendampingi Gus AMI dalam pertemuan tersebut. Mereka berbicara serius dengan petinggi Policy Exchange, sebuah think tank Inggris yang paling berpengaruh di negara tersebut.

Pertemuan itu digelar di kantor pusat Policy Exchange yang berdekatan dengan Istana Westminster.

Dalam pembicaraan yang sangat mendalam itu, Gus AMI dan para pembuat kebijakan utama di Inggris mengeksplorasi peningkatan kerja sama di berbagai bidang antara Republik Indonesia dan Kerajaan Inggris, termasuk hubungan diplomatik bilateral, perdagangan, keamanan dan geopolitik.

Baca juga: Muhaimin sebut ekonomi dan religius adalah isu strategis di CDI
Baca juga: Pimpinan MPR mendukung keberadaan lembaga keuangan mikro


Bagi pemerintahan Perdana Menteri Inggris, Indonesia adalah mitra yang penting dan strategis, utamanya setelah mereka keluar dari Uni Eropa (Brexit). Inggris sangat menyadari betapa pentingnya menjalin hubungan dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.

Dalam satu tahun terakhir ini, partai-partai politik utama di Eropa telah memandang partai politik di Indonesia sebagai mitra penting, yang memiliki kemampuan dan otoritas keagamaan yang diperlukan untuk secara efektif mengatasi berbagai ancaman keamanan yang terkait dengan Islam, terorisme dan migrasi.

Gus AMI mengatakan, keterlibatan NU di Eropa dirancang untuk mengoperasionalkan Deklarasi Gerakan Pemuda Ansor tentang peta jalan "Islam untuk Kemanusiaan" (Al Islam lil Insaniyyah).

"'Islam untuk Kemanusiaan' ini dilakukan dengan mendorong munculnya konsensus masyarakat untuk menolak setiap upaya memperalat Islam sebagai senjata politik," kata Gus AMI.

Sebagai partai moderat, PKB sangat diapresiasi di dunia internasional. Bahkan pada 27 November 2018, PKB dipercaya menjadi anggota jaringan politik terbesar di dunia, Centrist Democrat International (IDC - CDI) yang gugus afiliasinya di Eropa adalah European People’s Party (Partai Rakyat Eropa).

"Pada tanggal 10 April 2019, Komite Eksekutif IDC-CDI dengan suara bulat mengadopsi resolusi yang diajukan oleh PKB, yang mendukung agenda Islam Untuk Kemanusiaan dan misinya untuk mendorong munculnya peradaban global yang ditegakkan diatas dasar penghargaan terhadap persamaan hak dan martabat bagi setiap manusia," kata Gus AMI.

Pesan-pesan dari Gus AMI di Policy Exchange tersebut kemudian dibawa oleh dua orang utusan Bayt Ar Rahmah dalam sebuah pertemuan tertutup berikutnya di 10 Downing Street bersama pembantu-pembantu terdekat Perdana Menteri Boris Johnson.

Pewarta: Jaka Sugiyanta
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019