"Kami membantu perawatan dan mengontrol kondisi dan memberikan obat-obatan yang dibutuhkan," kata Penanggung Jawab Program ACT NTB M Romi Saefudin di Mataram, Selasa.
Ia mengatakan anak dari pasangan Hamzun dan Nuraeni tersebut mengalami kecelakaan saat tukang hendak menambal ban sepeda motornya.
Saat hendak menyalakan api, tukang tambal ban tidak sengaja menumpahkan bensin hingga mengenai baju Azriel sehingga api langsung menyambar baju bocah kelas satu SMP itu.
Tukang tambal ban langsung berusaha memadamkan api yang membakar tubuh Azriel menggunakan air.
Setelah api padam, kata Romi, tukang tambal ban dibantu oleh warga sekitar langsung membawa Azriel ke Pukesmas Kerongkong. Namun tidak bisa ditangani karena fasilitas medis yang terbatas.
Azriel kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedjono Selong, Kabupaten Lombok Timur, agar mendapat perawatan medis yang lebih baik.
"Sungguh memprihatinkan kondisinya. Azriel mengalami luka bakar hampir di sekujur tubuhnya," ujar Romi.
Ia menambahkan setelah mendapatkan pengobatan dan perawatan medis di rumah sakit selama satu setengah bulan, Azriel kemudian diizinkan untuk pulang dan menjalani perawatan di rumah.
Namun rupanya luka bakar pada tubuh Azriel belum sepenuhnya pulih sehingga harus tetap dilakukan perawatan medis dengan obat-obatan dan perlengkapan medis penunjang yang membutuhkan biaya yang cukup besar hingga puluhan juta rupiah.
Menurut Romi uang puluhan juta adalah jumlah yang besar sehingga keluarga tidak sangggup bila harus membeli semua obat-obatan dan perlengkapan medis yang dibutuhkan.
"Sampai saat, ini orang tua Azriel hanya menggunakan obat-obatan dan perlengkapan medis seadanya untuk merawat luka bakar anaknya," ucap Romi.
Mengetahui akan hal itu, Tim Relawan Medis ACT Cabang NTB dan Tim Pusat Perawatan Luka Modern (AWCC) Lombok menyambangi tempat kediaman Azriel, di Dasan Tumbu, Desa Tumbu Mulia, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur, pada Minggu (15/09/2019).
Mereka datang untuk melihat kondisi Azriel serta memberikan perawatan dan pembersihan luka bakar yang dialami.
Selain merawat luka bakar, tim relawan medis juga memberikan perawatan fisioterapi yang di lakukan oleh ahli fisioterapis.
Hari Supandi selaku koordinator kegiatan mengatakan, kondisi Azriel sangat memprihatinkan. Ditambah lagi kondisi ekonomi keluarga juga kurang mampu.
"Luka bakar tubuhnya hampir 60 persen jadi harus sering di bersihkan dan di rawat agar cepat kering dan pulih. Tim relawan medis juga akan rutin datang memberikan perawatan," katanya.
Dalam kesempatan kunjungan tersebut, Tim Relawan Medis ACT NTB juga menyerahkan bantuan dana untuk meringankan kebutuhan keluarga Azriel.
ACT Cabang NTB juga berupaya menggalang dana sebesar Rp100 juta untuk biaya pengobatan Azriel, dengan menggugah para donatur melalui media daring (online).
Pewarta: Awaludin
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019