Kepala SAR Jayapura Putu Agra yang dihubungi dari Kota Jayapura, membenarkan peristiwa hilang kontak pesawat tersebut.
"Pesawat mengangkut beras Bulog dengan pilot Dasep, FO Yudra dan Enginer Ujang, serta membawa satu penumpang," katanya.
Baca juga: Pesawat Twin Otter milik PT Carperdiem tujuan Ilaga hilang kontak
Mengenai kronologis, Putu menjelaskan bahwa pada pukul 10.36 WIT pesawat take off dari Bandara Moses Kilangain Timika ke Bandara Illaga, Puncak dengan perkiraan waktu tiba di Bandara Illaga sesuai laporan dari penerbang seharusnya pukul 11.09 WIT.
"Pesawat meninggalkan frekuensi unit pemanduan LLP Timika pada pukul 10.54 WIT pada posisi 26 nm dan ketinggian 13000 feet, untuk selanjutnya melakukan prosedur TIBA pada frekuensi 122.9 MHz," katanya.
Pada Pukul 11.35 WIT dari personel UPNP Illaga kata dia, melakukan konfirmasi ke Timika apakah pesawat PK-CDC RTB ke Timika karena belum mendarat di Bandara Illaga.
Baca juga: Pesawat Twin Otter Tergelincir di Paniai, Papua
"Tapi setelah Unit pemanduan LLP di Timika melakukan koordinasi dengan operator penerbangan dan beberapa penerbangan pada rute Timika-Illaga, tidak mendapat informasi keberadaan pesawat tersebut," katanya.
Lalu, pada pukul 11.40 WIT diterbitkan ALERFA, selanjutnya dilakukan koordinasi dengan kantor SAR Timika.
"Upaya mencari informasi keberadaan pesawat masih belum berhasil sampai dengan Pukul 12.10 WIT dan diterbitkan ALERFA. Sementara, Informasi jumlah bahan bakar pesawat hanya untuk 2 jam 30 menit dan diperkirakan akan habis pada pukul 13.06 WIT.
Sampai saat ini terus diupayakan informasi keberadaan pesawat tersebut.
Baca juga: Tim SAR Mulai Evakuasi Korban Jatuhnya Pesawat Twin Otter di Papua
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019