• Beranda
  • Berita
  • Pencarian pesawat hilang kontak dihentikan karena kabut tebal

Pencarian pesawat hilang kontak dihentikan karena kabut tebal

18 September 2019 16:45 WIB
Pencarian pesawat hilang kontak dihentikan karena kabut tebal
Tim SAR gabungan dari Basarnas, Brimob dan TNI AU Timika menggunakan pesawat Twin Otter PK CDJ milik PT Carpendiem mencari pesawat PK CDC yang hilang kontak dalam penerbangan Timika-Ilaga, Rabu. ANTARA/HO/SAR Timika/pri

direncanakan ada tiga armada yang digunakan untuk mendukung operasi SAR pencarian yang hilang

Upaya pencarian pesawat Twin Otter DHC6 dengan nomor registrasi PK CDC milik PT Carpendiem yang hilang kontak dalam penerbangan Timika menuju Ilaga akhirnya dihentikan pada Rabu petang lantaran kondisi cuaca berkabut tebal.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika Monce Brury kepada ANTARA di Timika, Rabu, mengatakan pada Rabu siang sekitar pukul 15.10 WIT sebanyak 10 personel yang terdiri atas Basarnas, Brimob dan TNI AU bersama lima kru pesawat PK CDJ jenis Twin Otter milik PT Carpendiem berangkat dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Ilaga, Kabupaten Puncak guna melakukan pencarian dari udara pesawat yang hilang kontak.

Namun karena kabut tebal menutupi kawasan dataran tinggi Papua di antara Kabupaten Mimika dengan Kabupaten Puncak maka pilot memutuskan pesawat kembali ke Bandara Timika.

"Sampai di ketinggian sekitar 7.000 kaki kami sudah tidak bisa melihat apa-apa di bawah karena tertutup kabut tebal, maka pilot memutuskan pesawat balik kanan ke Timika. Kami mendarat kembali di Bandara Timika sekitar pukul 15.40 WIT," jelas Monce.

Baca juga: Pesawat hilang kontak angkut beras 1.700 kg ke Ilaga


Adapun upaya pencarian pesawat hilang kontak tersebut akan dilanjutkan pada Kamis (19/9) mulai pukul 06.00 WIT.

Selain personel Basarnas, TNI AU dan Brimob, juga akan melibatkan tim Emergency Response Group/ERG PT Freeport Indonesia.

Monce mengatakan untuk pencarian lanjutan pesawat yang hilang kontak pada Kamis (19/9) akan melibatkan sekitar tiga unit pesawat yaitu Pesawat Karaka milik TNI AU, Pesawat PK CDJ milik PT Carpendiem ditambah satu unit helikopter bell milik PT Freeport Indonesia.

"Esok direncanakan ada tiga armada yang digunakan untuk mendukung operasi SAR pencarian pesawat Carpendiem yang hilang kontak," kata Monce.

Saat ini pihak SAR Timika bersama Pangkalan TNI AU Yohanis Kapiyau Timika membuka posko pencarian dan evakuasi korban Pesawat Carpendiem PK CDC bertempat di Kantor Pemadam Kebakaran milik PT AVCO yang berlokasi di sekitar area Bandara Mozes Kilangin Timika.

Pesawat Twin Otter DHC6 dengan nomor registrasi PK CDC milik PT Carpendiem yang hilang kontak dalam penerbangan rute Timika-Ilaga pada Rabu sekitar pukul 10.54 WIT dikemudikan Kapten Pilot Dasep dengan Copilot Yudra dan mekanik Ujang.

Pesawat nahas tersebut membawa serta seorang penumpang yaitu Baharada Hadi yang diketahui merupakan anggota Brimob dan beras bulog sebanyak 1.700 kilogram.

Ilham selaku perwakilan PT Carpendiem di Timika, Rabu, mengatakan pesawat tersebut dicarter oleh pihak Bulog Timika untuk mengangkut beras program rastra ke Ilaga, Kabupaten Puncak.

"Pesawat ini dicarter oleh Bulog untuk angkut beras ke Ilaga," kata Ilham.


Baca juga: Pesawat Twin Otter hilang kontak dalam penerbangan Timika-Ilaga

 

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019