• Beranda
  • Berita
  • Kemenko Maritim gandeng ILO latih pekerja pariwisata Lombok

Kemenko Maritim gandeng ILO latih pekerja pariwisata Lombok

18 September 2019 18:27 WIB
Kemenko Maritim gandeng ILO latih pekerja pariwisata Lombok
Asisten Deputi Pendidikan dan Pelatihan Maritim Kemenko Maritim TB Haeru Rahayu pada pelatihan terkait peningkatan produktifitas, mutu produk dan efisiensi produksi atau Sustaining Competitive and Responsible Enterprise Training di Lombok, NTB, Rabu (18/9/2019). ANTARA/HO/Dokumentasi Kemenko Maritim.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menggandeng Organisasi Buruh Internasional (ILO) mengadakan pelatihan terkait peningkatan produktifitas, mutu produk dan efisiensi produksi atau Sustaining Competitive and Responsible Enterprise Training (Score Ho-Co) di Lombok, NTB, Rabu, sebagai upaya meningkatkan sumber daya manusia (SDM) sektor pariwisata di daerah tersebut.

"Menko Maritim (Luhut B. Pandjaitan) telah sepakat dengan ILO untuk kerja sama peningkatan peluang kerja dan penimbangan di bidang SDM kepariwisataan khususnya usaha kecil menengah (UKM) di kawasan Lombok. Kenapa Lombok? Karena Lombok ini pascagempa sedang digiatkan kembali," kata Asisten Deputi Pendidikan dan Pelatihan Maritim Kemenko Maritim TB Haeru Rahayu dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.

TB Haeru menjelaskan pelatihan Score adalah sebuah konsep program pelatihan yang telah dikembangkan oleh ILO dengan metode pembelajaran tentang prosedur-prosedur baru terkait cara untuk meningkatkan produktifitas, mutu produk dan efisiensi produksi sebuah perusahaan atau unit usaha dengan pembiayaan serendah mungkin.

Baca juga: Kemenpar "goes to campus" gelar pelatihan SDM kepariwisataan

"Pelatihan ini ditujukan bagi UKM yang memiliki hasrat untuk berkembang dan berkomitmen untuk menjalankan program, termasuk memberikan data yang diperlukan untuk memantau perkembangan perusahaan. Di Lombok sendiri ini baru mengawali dengan kita melibatkan UKM di empat kabupaten dan satu kota dengan total peserta 50 orang, serta beberapa dari pemda," jelasnya.

Keempat kabupaten itu yakni Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Barat, dan Kabupaten Lombok Timur, serta satu kota yaitu Kota Mataram.

Nantinya, akan terus dilakukan pengawasan dengan evaluasi setiap tiga bulan. Jika hasil evaluasi baik atau memuaskan, maka akan diberikan kemudahan seperti misal akses komunikasi dan lainnya.

"Saya optimis semua berjalan dengan baik, sehingga para UKM ini dapat meningkatkan kapasitas manajemen mereka mulai dari segi pembukuan hingga menjadi bonafid, guna mendukung program pemerintah menjadikan Lombok sebagai destinasi prioritas di Indonesia," pungkasnya.

Baca juga: Kemenpar tingkatkan SDM industri spa dengan sertifikasi
Baca juga: DPR: Pemkab Garut harus bangun SDM di sektor pariwisata


 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019