Koordinator lapangan (Korlap) mahasiswa FISIB Unpak, David Rizar Nugroho, menyebutkan bahwa kegiatan tersebut merupakan arahan langsung dari Rektor Unpak, Prof Bibin Rubini, mengingat lokasi tersebut akan didatangi oleh Ibu Negara.
"Beliau meminta saya mengerahkan mahasiswa FISIB untuk bergerak segera. Sebelum kedatangan ibu Jokowi besok kita sudah bergerak,” ujar David .
Di samping itu, menurutnya keluarga Universitas Pakuan juga merasa tergerak atas maraknya pemberitaan mengenai kondisi anak Sungai Ciliwung itu yang dipenuhi sampah rumah tangga.
"Kita tergerak untuk terjun karena masalah sampah di sungai ini sudah viral ke mana-mana. Kita ingin sungai kita bersih dari sampah. Dan ini PR kita semua,” kata pria yang juga merupakan Wakil Dekan FISIB Unpak itu.
Ratusan mahasiswa yang dikomandoi langsung oleh Komandan Kodim 0621/Kabupaten Bogor, Letkol Inf Harry Eko Sutrisno dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok bergerak ke Desa Cilebut Barat menuju lembah Sungai Cikapakcilan, satu kelompok lainnya bergerak ke Desa Cilebut Timur menuju Sungai Kali Baru. Berbekal karung, para mahasiswa memungut sampah-sampah plastik.
Tak membutuhkan waktu lama, para mahasiswa mengumpulkan sampah dari Kali Baru dan Sungai Cipakancilan sebanyak 120 karung. Karung-karung berisi sampah itu diletakkan di tepian Jalan Raya Cilebut menunggu diangkut oleh truk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor untuk dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Galuga.
Dandim 0621/Kabupaten Bogor, Letkol Inf Harry Eko Sutrisno mengatakan bahwa salah satu penyebabnya lantaran masih banyak warga Bogor yang tidak memiliki tempat sampah di rumah.
“Saya sudah bicara ke Ibu Bupati Bogor. Mohon disiapkan tong sampah yang banyak untuk warga Cilebut agar mereka tak lagi memperlakukan sungai sebagai tempat pembuangan sampah,” tuturnya.
Sementara itu, aktivis dari tim satuan tugas naturalisasi Ciliwung Kota Bogor, Suparno Jumar, di tempat yang sama mengatakan bahwa mahasiswa mesti menjadi contoh kepada masyarakat dalam menjaga lingkungan dari sampah.
“Problem sampah di sungai ini kompleks. Karena warga yang tinggal di pinggir sungai menganggap sungai sebagai tempat pembuangan sampah,” kata Suparno.
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019