"Harus ada kerja sama yang baik dan berkesinambungan agar akar permasalahan yang dihadapi bersama ini bisa dituntaskan dengan baik," kata Fanani melalui siaran pers diterima di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, kebakaran menjadi kejadian yang bisa jadi tidak ada habisnya walau harus disadari bahwa sesuatu tidak akan terbakar kecuali ada oknum yang memicu kebakaran itu.
Ia juga menekankan penting meningkatkan kewaspadaan akan k sebagai dampak dari kemarau panjang. "Suhu udara pada musim kemarau kali ini lebih panas dari kemarau sebelumnya berdasarkan prediksi dari BMKG dan mungkin kebakaran hutan dan lahan akan meningkat," katanya.
Juga baca: Panglima yakinkan penggunaan drone bermanfaat pantau titik api
Juga baca: Asap kebakaran hutan mulai selimuti Aceh
Juga baca: Jarak pandang di Pekanbaru anjlok jadi 500 meter
Ia berharap tim Satgas Karhutla Kalimantan Selatan bisa meminimalisasi ancaman yang ada dan melakukan pencegahan bersama TNI, Kepolisian Indonesia, BPBD serta masyarakat.
Untuk memaksimalkan upaya penanggulangan, Fanani dengan mengenakan masker turun langsung mengecek titik api di lokasi kebakaran hutan dan lahan di sana, Rabu.
Bersama sejumlah pimpinan formal setempat dia juga mengecek normalisasi sungai saluran pembuangan embung landasan ulin di Jalan Guntung Damar Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah merupakan beberapa provinsi yang dilanda kebakaran hutan di Tanah Air pada musim kemarau kali ini.
Kodam VI Mulawarnan siap kerahkan personel atasi karhutla
Pewarta: Anita Dewi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019