"Memang kami ada menerima informasi itu, namun hingga saat ini belum ada komunikasi yang dilakukan. Semuanya akan kami sampaikan kepada pimpinan," katanya usai mengikuti shalat istisqa di Masjid Darussalam Palangka Raya, Kamis.
Kemudian pihaknya juga menerima informasi, yakni adanya rencana Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang akan mengirimkan petugas untuk melakukan survei ke lapangan terkait pelaksanaan bantuan sekolah sehat.
Bantuan sekolah sehat itu, dialokasikan untuk 10 ruangan, berupa bantuan kipas angin, penutup kaca maupun ventilasi dan peralatan yang diperlukan lainnya. Namun terkait rencana dan kedatangan tersebut, pemprov juga masih belum ada melakukan komunikasi secara langsung.
Lebih lanjut Fahrizal mengungkapkan, saat ini pemprov telah menyampaikan usulan kepada pemerintah pusat, untuk dilakukannya penambahan bantuan peralatan pemadam kebakaran.
Baca juga: Anies: Jakarta akan kirim Satgas Karhutla lagi jika dibutuhkan
"Bantuan peralatan yang kami usulkan seperti tangki dengan kapasitas 16 ton, 10 ton hingga 5 ton, termasuk berbagai perlengkapan pendukung lainnya untuk pemadaman," jelasnya.
Dia mengatakan apabila telah dipenuhi dan sudah diterima, maka akan didistribusikan kepada seluruh wilayah di Kalteng, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing daerah. Selain itu, pihaknya juga telah meminta bantuan personel tambahan kepada pemerintah pusat.
Sementara itu terkait kebijakan libur sekolah, pemprov masih akan melihat dan mengevaluasi kondisi kabut asap dalam satu hingga dua hari kedepan. Apakah nantinya masa libur sekolah kembali diperpanjang ataukah tidak.
"Kami akan sesuaikan kondisi nantinya, apakah kabut asap masih tebal maupun pekat ataukah sudah berkurang. Yang jelas, dalam hal itu kami tentu mengutamakan kesehatan para peserta didik," tuturnya.
Baca juga: 65 Satgas Karhutla DKI berangkat ke Riau
Baca juga: Sudah sebulan Pekanbaru terus diselimuti kabut asap karhutla
Pewarta: Kasriadi/Muhammad Arif Hidayat
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019