"Saya berharap kepada sahabat-sahabat saya di sini tetap bekerja dengan baik, tetap lakukan yang terbaik, tunjukkan prestasi demi prestasi karena kita pernah melakukan dan melaksanakan amanat negara yaitu Asian Games dan Asian Paragames dan multi even nasional lainnya," ujar Imam di Gedung Kemenpora, Kamis.
Imam Nahrawi mengatakan bahwa mengharumkan nama bangsa terutama di bidang olahraga bukanlah pekerjaan satu orang saja tapi melibatkan seluruh pihak.
Baca juga: Menpora sampaikan permohonan maaf kepada Presiden hingga masyarakat
Maka dari itu, agenda-agenda besar nasional dan internasional yang akan diikuti kontingen Indonesia harus tetap berlanjut dan tidak terpengaruh oleh pengunduran dirinya sebagai menteri.
"Jangan pernah berhenti berkarya, berinovasi, dan jangan pernah bosan, sekaligus mendedikasikan secara penuh kepada negeri ini karena olahraga Indonesia harus terus bangkit," kata dia.
Imam juga menyampaikan dorongan kepada seluruh pelatih, atlet, dan pengurus cabang olahraga, untuk membuktikan bahwa Indonesia adalah negara besar, salah satunya dengan prestasi.
Baca juga: KPK sebut tata kelola di Kemenpora banyak yang harus diperbaiki
"Teruslah berlatih dan bertanding tunjukan bahwa Indonesia adalah negara besar yang bisa menjadi rujukan bagi negara manapun dalam hal prestasi olahraga tanah air," kata dia.
Di satu sisi, ia meminta kepada seluruh pihak untuk mendoakan agar kasus yang menjeratnya segera selesai dan bisa mengedepankan asas praduga tak bersalah. Imam meyakini bahwa dirinya tidak terlibat apapun terkait sangkaan KPK perihal korupsi dana hibah KONI.
"Terakhir, sejak sore hari ini, saya mohon pamit dari Kemenpora. Saya sudah menyelesaikan tugas dan setelah ini saya menyelesaikan tugas baru. Dan mohon doanya semoga tugas baru ini bisa saya laksanakan dengan kuat dengan sepenuh hati," kata dia.
Baca juga: Imam Nahrawi kenang Masjid Muwahidin setelah jadi tersangka
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019