Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara telah menyurati pihak Amazon Web Service (AWS) terkait kebocoran data penumpang anak usaha grup Lion Air pada Rabu (18/9).Kami komunikasi dengan AWS tanya masalah ini, ini apa yang terjadi dan surat formal dikirim kemarin ke AWS minta informasi tentang apa yang terjadi dan sudah dijawab, cuma saya belum baca surat jawabannya
"Kami komunikasi dengan AWS tanya masalah ini, ini apa yang terjadi dan surat formal dikirim kemarin ke AWS minta informasi tentang apa yang terjadi dan sudah dijawab, cuma saya belum baca surat jawabannya," katanya kepada wartawan usai menghadiri ASEAN Chief Information Security Officer Forum 2019 dengan tema "The Art of Cyber Security: Towards a Safer ASEAN 2025" di Auditorium BJ Habibie di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Kamis.
Rudiantara mendapat informasi tentang kebocoran data pada Selasa (17/9) malam dan langsung menghubungi pihak AWS pada saat itu.
Setelah itu, ia juga berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan dan Direktur Jenderal Perhubungan Udara tentang masalah itu. Kemudian, pihaknya akan meminta penjelasan kepada pusat data penumpang dan pihak maskapai penerbangan yang bertanggung jawab sebagai pengumpul dan pengelola data pelanggan.
"Kami sudah mintakan semua pihak secepatnya mitigasi, jangan sampai ini terulang," katanya.
Menkominfo juga direncanakan bertemu dengan perwakilan dari pihak maskapai grup Lion Air sebagai penanggung jawab yang mengumpulkan data penumpang untuk mendengarkan penjelasan mereka pada Kamis sore.
Ia menekankan paling lambat Senin (23/9) sudah ada penjelasan yang dapat dipublikasikan ke publik terkait masalah kebocoran data penumpang maskapai penerbangan tersebut.
"Mudah-mudahan hari Senin (23/9) sudah bisa 'disclose' ini permasalahannya seperti apa, kemudian apa yang harus dilakukan," ujarnya.
Ia mengatakan hingga saat ini memang belum ada laporan tentang penyalahgunaan data penumpang yang bocor itu tapi perlu ada antisipasi agar tidak terjadi.
Dia mengatakan bahwa pihak maskapai penerbangan harus bertanggung jawab atas kebocoran data penumpang itu.
"Paling lama Senin harus ada kepastian penyebabnya setelah semuanya dikonfirmasi," katanya.
Beberapa hari belakangan data puluhan juta penumpang Malindo Air yang merupakan anggota Lion Air Group bocor, dan diunggah ke forum dalam jaringan (online).
Data itu meliputi paspor, alamat, dan nomor telepon penumpang. Semua data tersebut disimpan Amazon Web Services (AWS).
Malindo Air menyadari beberapa data pribadi penumpang yang disimpan di lingkungan berbasis "cloud", dan kemungkinan disalahgunakan pihak yang tidak bertanggung jawab.
Tim internal Malindo Air bersama penyedia layanan data eksternal, Amazon Web Services (AWS) dan GoQuo sebagai mitra e-commerce saat ini sedang menyelidiki hal tersebut.
Baca juga: Selidiki kebocoran data, Malindo Air imbau ganti sandi Malindo Miles
Baca juga: Data penumpang bocor, Ombudsman: Perlu UU perlindungan data pribadi
Baca juga: Malindo Air laporkan kebocoran data penumpang
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019