"Kami telah masuk pada era emas dari aristektur komputasi dengan produk yang berkemampuan lebih tinggi, beragam, lebih ramah lingkungan, dan inklusif untuk mendukung masyarakat yang lebih cerdas," ujar President of Huawei's Cloud and AI Products and Services Hou Jinlong dalam ajang Huawei Connect 2019 di Shanghai, Kamis.
Baca juga: Komputasi awan diklaim sumbang Rp565 miliar PDB
Layanan komputasi awan Huawei yang berbasis Atlas 900, lanjut Hou, merupakan rangkaian produk berbasis prosesor Ascend 910 dan menjadi bagian dari strategi Huawei menghadapi tren penerapan kecerdasan buatan.
Hou mengatakan perusahaan yang berbasis di Shenzhen, China itu menawarkan 43 layanan komputasi awan berbasis prosesor Ascend 910 dan Ascend 310 untuk berbagai skenario komputasi yang membutuhkan kecerdasan buatan, pemrorsesan gambar, komputasi keilmuan, hingga automasi komputasi.
Layanan komputasi awan berbasis 310 diklaim dapat memangkas biaya operasional hingga 70 persen dibandingkan sebelumnya dengan kemampuan Image Search dan Content Moderation.
"Layanan komputasi awan Huawei bernama Octopus memanfaatkan platform big data Carbon Data sehingga dapat memproses data dalam jumlah besar dalam kecepatan yang lebih tinggi," kata Hou.
Baca juga: Isu keamanan mengintai penyimpanan cloud
Dalam pameran yang berlangsung di Shanghai World Expo Exhibition & Convention Center, Huawei menampilkan beragam layanan komputasi dan teknologi kecerdasan buatan seperti mobil otomatis dan penyortiran sampah.
Huawei Connect 2019 berlangsung di area pameran Shanghai World Expo Exhibition & Convention Center serta Shanghai Expo Center pada 18-20 September 2019 dengan fokus pada tren kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Baca juga: Google luncurkan platform komputasi awan Google One
Baca juga: Pengalaman pengguna jadi fokus Huawei bangun layanan cloud
Baca juga: Data center Alibaba Cloud beroperasi di Indonesia
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019