Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mempresentasikan rancangan transportasi untuk ibu kota negara (IKN) yang baru nanti. Transportasi massal menjadi primadona dan pejalan kaki dimanjakan.
“Pemerintah akan menyediakan angkutan massal. Ada MRT, LRT, tidak menutup kemungkinan juga autonomous,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat membuka Focus Group Discussion (FGD) di Gedung Serba Guna Angkasapura Sepinggan di Balikpapan, Kaltim, Kamis sore.
Autonomous yang dimaksud Menhub adalah rangkaian bus, jalan dengan tenaga batere, dan tanpa awak atau cukup satu awak.
“Moda transportasinya juga harus ramah lingkungan, tanpa polusi. Jadi busnya digerakkan oleh tenaga listrik dari batere,” lanjut Menhub.
Untuk personal, ada sepeda listrik atau skuter listrik untuk perjalanan yang lebih dari 10 menit jalan kaki. Bila kurang dari itu, silakan jalan kaki. Trotoar dirancang lebar dan teduh oleh pepohonan sehingga jalan kaki akan nyaman. Jalur MRT dan LRT sebagiannya ada di bawah tanah. Perjalanan lebih dari 20 menit naik sepeda itu baru pakai LRT.
“Karena kompleks perkantoran juga dirancang sedemikian rupa, apakah dalam bentuk blok atau melingkar,” kata Direktur Bina Penataan Bangunan Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Diana pada kesempatan presentasi di FGD itu.
Jalan arteri juga sangat lebar, hingga 8 jalur, sementara jalan lingkungan 4 jalur. Tidak ada tiang listrik atau tiang telepon di pinggir jalan sebab semua kabel dan pipa dipasang di terowongan khusus di bawah tanah.
Menurut Menhub Budi Karya Sumadi, kota baru ini dirancang dengan cermat dan sungguh-sungguh, dan akan menjadi kota masa depan dan jadi model penataan dan pengembangan bagi kota-kota lain di nusantara.
“Ibukota yang baru itu nanti smart city dan smart mobility,” kata Menhub.
Dari seluruh lahan yang ada yang dicadangkan 180 ribu hektare, yang dijadikan tempat mendirikan bangunan-bangunan infrastruktur luasnya tidak lebih dari 35 persen luas lahan.
Di antara bangunan-bangunan adalah taman-taman, dan juga hutan. Konsep kota baru adalah forest city alias kota dengan banyak hutan kota selain kotanya sendiri dikelilingi hutan. Karena itu juga perumahan akan banyak dibangun vertikal. Pembangunan infrastruktur juga diusahakan tidak banyak mengubah kontur atau rona lingkungan.
Baca juga: Kementerian PUPR gelar sayembara desain ibu kota negara
Baca juga: 30 kali karhutla terjadi di lokasi baru Ibu kota Negara
Baca juga: KLHK susun kajian lingkungan hidup strategis calon ibu kota negara
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019