Industri tekstil dan produk tekstil membutuhkan tenaga kerja terampil yang sangat besar
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) gencar mendorong peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) terampil untuk mendongkrak daya saing industri prioritas dalam peta jalan Making Indonesia 4.0, di antaranya industri tekstil dan produk tekstil.
“Industri tekstil dan produk tekstil membutuhkan tenaga kerja terampil yang sangat besar, karena termasuk sektor industri padat karya. Karena itu, Kemenperin ikut memacu kualitas tenaga kerjanya,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Eko SA Cahyanto lewat keterangannya di Jakarta, Jumat.
Kemenperin memaksimalkan Balai Pendidikan dan Latihan (Balai Diklat) khusus bidang tekstil yang ada di Jakarta dan Surabaya. Kemudian, untuk tingkat perguruan tinggi terdapat di Akademi Komunitas (Akom) Solo dan Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) Bandung.
Contoh implementasinya dihasilkan dari program Diklat 3in1 (pelatihan, sertifikasi, dan penempatan kerja) yang dilaksanakan di Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta.
“Baru-baru ini, kami baru membuka lagi pendidikan kilat untuk 300 orang di BDI Jakarta yang nantinya langsung dipekerjakan di industri garmen seluruh Indonesia, tentunya juga didorong di daerah-daerah lain,” ungkap Eko.
Kegiatan diklat tersebut, dibuka pada 16 September 2019 dan akan berakhir hingga 5 Oktober 2019.
“Para peserta mendaftar melalui tiga jalur rekrutmen. Ada yang mendaftar langsung melalui BDI daerah, daftar secara online, atau peserta sudah terdaftar sebagai tenaga kerja di pabrik yang kemudian dibawa ke BDI untuk menjalani diklat,” jelas Eko.
Para peserta diklat juga akan mendapatkan pelatihan langsung dari Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API).
Mereka tidak hanya mendapat pelatihan teknis operasi mesin industri garmen dan tekstil, tetapi juga pembekalan kepribadian yang dibutuhkan saat kerja.
“Dalam waktu dekat juga ada industri tekstil yang membutuhkan sekitar 4.000 tenaga kerja, karena melakukan perluasan usaha di daerah Jawa Barat, yakni Sukabumi, Tasik dan Subang yang semuanya merupakan satu grup perusahaan,” paparnya.
Baca juga: Kemenperin bakal bentuk ekosistem Industri 4.0 dan sebut 5 manfaatnya
Baca juga: Kemenperin dampingi 10 manufaktur implementasikan Industri 4.0
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019