"Kabut asap yang terjadi saat ini bukan sekedar kabut asap, namun juga terdapat partikel abu, sehingga hidung yang merupakan saluran pernapasan kita perlu di bersihkan agar terhindar dari iritasi," kata Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Jambi Dr. dr. Herlambang.
Selain melegakan nafas, ia melanjutkan, membersihkan rongga hidung dari partikel yang berterbangan di udara juga bisa mengurangi risiko dan meredakan infeksi pada hidung.
Ia lantas menyebutkan bahan dan alat yang dibutuhkan untuk mencuci hidung seperti cairan Natrium Klorida (NaCl) 0,9 persen dan spuit atau alat suntik ukuran 10 atau 20 cc. Keduanya bisa dibeli di apotek.
Untuk membersihkan hidung, ia menjelaskan, pertama cairan NaCl mesti dituangkan ke dalam wadah dan kemudian disedot menggunakan spuit. Selanjutnya, cairan NaCl di dalam spuit disemprotkan ke dalam hidung.
Saat menyemprotkan cairan NaCl ke dalam hidung, ia melanjutkan, hendaknya kepala dimiringkan, mulut dibuka, dan nafas ditahan agar tidak tersedak.
Herlambang mengimbau warga di daerah yang berkabut asap mencuci hidung mereka untuk membersihkan partikel debu yang masuk ke hidung guna menghindari iritasi dan sakit saluran pernafasan.
"Ini akan terus kita demonstrasikan kepada masyarakat, dan semoga masyarakat dapat mempraktikkannya karena cukup mudah dilakukan sendiri," katanya.
Baca juga:
Kemenkes kirim tim medis ke Kalteng tangani warga terdampak asap
Udara tidak sehat hingga berbahaya, Jambi kembali liburkan sekolah
Pewarta: Muhammad Hanapi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019