Jika kognitif Pancasila-nya saja lemah, bagaimana bisa akan sampai pada psikomotoriknya, akan jauh sekali dari implementasinya
Sekretaris Jenderal MPR Ma'ruf Cahyono saat seminar wawasan kebangsaan di Universitas Jenderal Soedirman mengajak semua elemen agar tidak membiarkan aspek kognisi Pancasila pada generasi muda terputus atau terabaikan.
"Apabila generasi muda kehilangan aspek kognisinya (pengetahuan Pancasila), maka dia akan bergeser pada aspek afeksi, kegagalan memahami dan mengimplementasikan kesadaran Pancasila, pengetahuannya saja sudah tidak ada," kata Sekretaris Jenderal MPR Ma'ruf Cahyono, di Purwokerto, Jawa Tengah, Jumat.
Pertumbuhan generasi muda jadi dikhawatirkan tidak akan sesuai dengan konsepsi bangsa jika tanpa menanamkan kesadaran Pancasila pada mereka.
Baca juga: Sekjen MPR: generasi muda harus paham konstitusi
Pancasila kata dia, menginginkan Indonesia menjadi negara berkedaulatan yang kokoh dengan konsep bangsa dengan rakyat yang memiliki pandangan memanusiakan manusia lain, bukan bangsa liberal, anarkis bahkan radikal.
"Tapi yang kita dengar hari ini adalah, (generasi muda) hanya antar kampus keserempet spion motor saja, tahu-tahu ada kabar saling bunuh," kata Ma'ruf.
Tingkah polah generasi muda seperti itu kata dia, tentu sangat bertolak belakang dengan konsep humanisme atau memanusiakan manusia yang merupakan implementasi dari kesadaran Pancasila.
Baca juga: Ma'ruf Cahyono sebutkan konstitusi terkait erat dengan anti korupsi
"Jika kognitif Pancasila-nya saja lemah, bagaimana bisa akan sampai pada psikomotoriknya, akan jauh sekali dari implementasinya," ujar Ma'ruf.
Oleh karena itu, Sekjen MPR ini mengajak semua elemen, terutama keluarga dan instansi pendidikan untuk terus menjaga agar generasi muda tetap mendapatkan kognisi Pancasila.
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019